Kedutaan Besar Amerika Serikat di Moskow membatasi secara signifikan layanan konsuler mulai Rabu (12/5), menyusul larangan Rusia untuk mempekerjakan staf lokal.
Kedutaan itu mengatakan akan mengakhiri pemrosesan visa untuk warga negara Rusia, layanan notaris, laporan konsuler kelahiran di luar negeri, dan layanan pembaruan paspor untuk warga negara Amerika.
Keputusan ini membuat banyak warga negara AS dan ribuan warga negara Rusia yang mengajukan permohonan visa dalam ketidakpastian. Apalagi, kedutaan itu telah setahun menghentikan sebagian besar layanan konsulernya karena pandemi virus corona.
Thomas H. V. Anthony, seorang warga negara AS yang tinggal di Rusia, mengeluhkan keputusan itu karena bayi perempuannya belum menerima paspor Amerika.
Ia mengatakan, ia sebelumnya berharap bahwa layanan konsuler akan semakin terbuka seiring membaiknya situasi pandemi. Namun kemudian ia sangat terkejut menerima pemberitahuan bahwa Kedubes AS di Moskow menghentikan sebagian besar layanan konsulernya. Bagi Anthony, ini berarti bayi perempuannya yang lahir sebelum pandemi tidak akan dapat melakukan perjalanan mengunjungi kakek-neneknya di Amerika Serikat.
Langkah Rusia untuk melarang Kedubes AS dan kantor-kantor konsulatnya mempekerjakan warga negara Rusia merupakan bagian dari pembalasan terhadap serangkaian sanksi AS yang dijatuhkan karena campur tangan Rusia pada pemilihan presiden AS 2020 dan keterlibatan Rusia dalam peretasan SolarWind yang berdampak pada sejumlah badan federal AS. Moskow sendiri membantah terlibat dalam kegiatan-kegiatan itu
Amerika Serikat mengusir 10 diplomat Rusia, membekukan aset puluhan perusahaan dan individu, serta memberlakukan pembatasan-pembatasan baru terhadap kemampuan Rusia untuk meminjam uang. Rusia dengan cepat membalas dengan mengusir 10 diplomat AS, memasukkan delapan pejabat dan mantan pejabat AS dalam daftar hitam, dan memperketat persyaratan operasi kedutaan AS di negara itu. [ab/uh]