Kejaksaan Taiwan telah memutuskan untuk mengenakan tuduhan terhadap para pemimpin gerakan protes mahasiswa yang menduduki badan legislatif Taiwan selama berminggu-minggu tahun lalu.
Media pemerintah melaporkan beberapa pemimpin mahasiswa diperkirakan akan dikenakan tuduhan Selasa (10/2) atas penghambatan kegiatan resmi dan pengrusakan aset pemerintah.
Di antara orang yang dikenakan tuduhan, menurut laporan media pemerintah, adalah para pemimpin mahasiswa Lin Fei-Fan dan Chen Wei-ting, serta peneliti dan profesor Huang Kuo-chang.
Pemrotes bulan Maret lalu menyerbu badan legislatif dan melakukan aksi-duduk selama 23 hari di sana untuk menuntut agar pemerintah membatalkan persetujuan perdagangan dengan China.
Protes itu, yang kemudian dinamakan Gerakan Bunga Matahari, mencerminkan keprihatian yang meningkat atas pengaruh China yang meluas di Taiwan.
Taiwan pecah dari China setelah perang saudara 1949. Beijing masih memandangnya sebagai provinsi yang memisahkan diri yang kelak akan disatukan kembali dengan China Daratan.
Hubungan ekonomi telah membaik dalam beberapa tahun ini, terutama setelah Ma Ying-jeou yang bersahabat dengan Beijing terpilih menjadi presiden tahun 2008 dan terpilih kembali 2012.
Hubungan politik juga telah semakin hangat setelah pembicaraan tingkat tinggi bersejarah tahun lalu antara pemimpin Tiongkok dan Taiwan.
