Satu orang ditembak di kota Charlotte, North Carolina, Rabu malam (22/9) sementara para demonstran berkumpul pada malam kedua untuk menanggapi pembunuhan seorang lelaki Amerika keturunan Afrika oleh polisi.
Gubernur North Carolina menetapkan situasi darurat di Charlotte dan mengerahkan pasukan Garda Nasional di kota itu.
Sebelumnya berlangsung pawai secara damai. Tetapi pawai berubah menjadi kekerasan setelah bentrokan terjadi antara polisi yang mengenakan seragam antihuru-hara dan para demonstran. Polisi menembakkan gas air mata dalam upaya membubarkan massa. Sebagian orang memecahkan jendela-jendela toko dan menyulut kebakaran kecil di jalan-jalan.
Situasi sebagian besar tenang pada Kamis (22/9) dini hari.
Pemerintah kota awalnya menyatakan seseorang tewas Rabu malam (21/9) karena ditembak seorang warga sipil, bukan polisi. Tetapi kemudian menyatakan orang itu luka parah. Departemen Kepolisian Charlotte menyatakan empat polisi juga luka, tak seorang pun mengalami luka serius.
Hari Selasa (20/9), malam pertama protes, ada sekitar 24 orang luka-luka, termasuk 16 polisi.
Walikota Jennifer Roberts mengimbau agar situasi tenang, dengan mengatakan Charlotte selalu menjadi tempat di mana masyarakat dapat berdialog secara damai. [uh/ab]