Sebuah kelompok ekstrem kiri Turki mengklaim bertanggung jawab melancarkan pemboman bunuh diri di Istanbul, menewaskan seorang polisi dan melukai seorang lainnya.
Fron Revolusi Partai Pembebasan Rakyat (DHKP-C) mengatakan pada situsnya, hari Rabu (7/1), pemboman tersebut adalah tindakan balasan atas kematian remaja umur 15 tahun yang tewas tahun lalu, setelah dipukul di kepalanya sewaktu berlangsung protes anti pemerintah tahun 2013.
Serangan bom bunuh diri, Selasa (6/1) itu, terjadi di sebuah kantor polisi di distrik Sultanahmet, yang ramai wisatawan, dan merupakan serangan ke-dua yang menarget polisi dalam waktu seminggu.
DHKP-C juga mengklaim melakukan serangan granat hari Kamis pekan lalu di luar sebuah istana yang pernah menjadi kantor Presiden Recep Tayyip Erdogan. Bahan-bahan peledak itu gagal meledak.
Turki, AS dan Uni Eropa menganggap DHKP-C organisasi teroris. Kelompok itu telah melancarkan berbagai serangan sporadis termasuk pemboman bunuh diri di kedutaan besar AS di Ankara tahun 2013.