Kedua faksi utama di Palestina – Fatah dan Hamas – mengumumkan kesepakatan rekonsiliasi dan mengatakan mereka akan berusaha membentuk pemerintah persatuan dalam beberapa minggu mendatang.
Hamas dan Fatah pecah tahun 2007 dan sejak saat itu warga Palestina dipimpin dua penguasa berbeda.
Belum jelas bagaimana kesepakatan itu akan sukses setelah upaya serupa pada masa lalu berulang kali gagal. Kesepakatan itu juga memperumit upaya Amerika untuk menengahi perjanjian perdamaian Israel-Palestina.
Baik Israel maupun Amerika mengecam kesepakatan itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas harus memilih antara berdamai dengan Israel atau dengan Hamas. Setelah pengumuman itu, Netanyahu mengatakan Abbas telah “memilih Hamas dan bukannya perdamaian.”
Israel, Amerika dan Uni Eropa menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.
Di Washington, jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan Amerika “kecewa” dengan pengumuman itu dan memperingatkan hal itu bisa secara serius memperumit upaya perdamaian.
Ia mengatakan “sulit membayangkan bagaimana Israel akan mau bernegosiasi dengan sebuah pemerintah yang menolak keberadaannya.”
Hamas dan Fatah pecah tahun 2007 dan sejak saat itu warga Palestina dipimpin dua penguasa berbeda.
Belum jelas bagaimana kesepakatan itu akan sukses setelah upaya serupa pada masa lalu berulang kali gagal. Kesepakatan itu juga memperumit upaya Amerika untuk menengahi perjanjian perdamaian Israel-Palestina.
Baik Israel maupun Amerika mengecam kesepakatan itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas harus memilih antara berdamai dengan Israel atau dengan Hamas. Setelah pengumuman itu, Netanyahu mengatakan Abbas telah “memilih Hamas dan bukannya perdamaian.”
Israel, Amerika dan Uni Eropa menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.
Di Washington, jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan Amerika “kecewa” dengan pengumuman itu dan memperingatkan hal itu bisa secara serius memperumit upaya perdamaian.
Ia mengatakan “sulit membayangkan bagaimana Israel akan mau bernegosiasi dengan sebuah pemerintah yang menolak keberadaannya.”