Wakil-wakil Gerakan Perubahan Demokratik menyampaikan dokumen gugatan di Mahkamah Konstitusional Zimbabwe hari Jum’at, dengan mengatakan bahwa pemilu tanggal 31 Juli lalu telah dicurangi demi memenangkan kembali Presiden Robert Mugabe yang berusia 89 tahun itu.
Gugatan hukum itu disampaikan sehari setelah Komisi Pemilu Zimbabwe mengatakan hampir 305 ribu orang tidak bisa memberi suara pada hari pemilu, terutama karena masalah daftar pemilih dan para petugas pemilu memberi apa yang digambarkan sebagai “bantuan” pada lebih dari 200 ribu lainnya. Perdana Menteri Morgan Tsvangirai yang akan segera habis masa jabatannya menuduh adanya kecurangan dalam daftar pemilih.
Hakim-hakim Mahkamah Konstitusi yang dianggap sebagai sekutu Robert Mugabe, menunjukkan sikap ganjil bahwa MDC akan mampu mencegah Mugabe memperpanjang kekuasaannya yang sudah memasuki tahun ke-33 selama lima tahun lagi.
Gugatan hukum itu disampaikan sehari setelah Komisi Pemilu Zimbabwe mengatakan hampir 305 ribu orang tidak bisa memberi suara pada hari pemilu, terutama karena masalah daftar pemilih dan para petugas pemilu memberi apa yang digambarkan sebagai “bantuan” pada lebih dari 200 ribu lainnya. Perdana Menteri Morgan Tsvangirai yang akan segera habis masa jabatannya menuduh adanya kecurangan dalam daftar pemilih.
Hakim-hakim Mahkamah Konstitusi yang dianggap sebagai sekutu Robert Mugabe, menunjukkan sikap ganjil bahwa MDC akan mampu mencegah Mugabe memperpanjang kekuasaannya yang sudah memasuki tahun ke-33 selama lima tahun lagi.
