Pejabat militer Amerika Serikat, pada Senin (12/2), mengatakan kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran telah menembakkan dua rudal ke arah sebuah kapal kargo di Laut Merah. Kapal yang sedang berlayar menuju Iran itu mengalami kerusakan ringan. Tidak ada korban luka-luka dalam insiden itu.
Sumber-sumber di dunia pelayaran mengatakan serangan pada Senin pagi itu tampaknya merupakan serangan pertama yang dilakukan Houthi terhadap kapal yang sedang menuju ke Iran sejak dimulainya serangan terhadap kapal-kapal yang melintas di Laut Merah akhir tahun lalu. Houthi mengklaim serangan yang mereka lakukan itu sebagai rasa solidaritas dengan warga Palestina yang menjadi korban perang Israel-Hamas di Gaza.
Pusat Komando Militer AS (CENTCOM) melalui platform X mencuit “militant Houthi yang didukung Iran menembakkan dua rudal dari wilayah Yaman yang dikuasai oleh Houthi ke Bab al-Mandeb. Kedua rudal itu ditembakkan ke arah kapal MV Star Iris, sebuah kapal kargo berbendera Marshall Island milik Yunani yang membawa jagung dari Brasil, dan kini sedang singgah di Laut Merah.”
Pernyataan tersebut kemudian menambahkan bahwa “kapal itu masih layak berlayar dan hanya menderita kerusakan ringan, dan tidak ada anak buah kapal yang luka-luka akibat insiden itu. Kapal MV Star Iris itu sedang menuju ke Bandar Imam Khomeini, Iran.”
Dalam pernyataan yang disiarkan di seluruh stasiun televisi Yaman, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan kapal itu milik Amerika Serikat. Tetapi pelacak pelayaran maritim mengatakan kapal berbendera Marshall Island itu milik Yunani.
CENTCOM dan kelompok analisis serta pengumpul data, Kpler, mengatakan kapal kargo yang membawa jagung itu sedang melakukan pelayaran dari Brazil menuju Iran.
Serangan yang disengaja?
Seorang pejabat keamanan regional mengatakan serangan tersebut tampaknya dirancang untuk "menunjukkan bahwa Iran tidak mengendalikan Houthi dan mereka bertindak secara independen," dan bahwa Houthi telah memberi tahu Iran sebelumnya.
Menurut sumber-sumber perkapalan dan asuransi, militan Houthi di Yaman – yang menguasai wilayah-wilayah terpadat di negara itu – telah berulang kali menembaki kapal-kapal komersial internasional sejak pertengahan November lalu. Target mereka adalah kapal-kapal yang memiliki hubungan komersial dengan Amerika Serikat, Inggris, atau Israel.
Serangan-serangan tersebut telah mendorong beberapa perusahaan pelayaran untuk menghentikan perjalanan ke Laut Merah, dan memilih rute yang lebih panjang dan lebih mahal mengelilingi benua Afrika. Sementara itu, pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan balasan di Yaman.
Kapal MV Star Iris dikelola oleh Star Bulk Carriers yang berkantor pusat di Athena dan telah terdaftar di Nasdaq. Juru bicara Star Bulk merujuk pertanyaan yang diajukan media kepadanya, ke koalisi pimpinan Amerika Serikat yang bertugas membendung serangan-serangan tersebut.
Sejumlah pejabat Iran belum menanggapi permohonan komentar.
Perdagangan komoditas pangan Iran sendiri mendapat pengecualian dari sanksi-sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat.
Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan Star Iris mengalami kerusakan di sisi kanan setelah dihantam proyektil di timur laut Khor Angar di Djibouti dan 40 mil barat daya kota pelabuhan Mokha di Laut Merah, Yaman. [em/rs]
Forum