"Maria," sebut saja namanya demikian, anak perempuan berusia delapan tahun baru saja menyikat gigi sebelum pergi ke sekolah ketika ia mendengar suara ketukan di pintu. Ia membukanya.
"Saya bertanya ‘siapa kamu?’ Mereka tidak menyebut namanya. Mereka justru bertanya ‘apa ada orang dewasa di rumah ini?’ Dan saya bilang ‘ada’."
Yang datang ke rumah Maria pagi itu adalah delapan petugas imigrasi yang mencari imigran yang tidak memiliki dokumen.
"Saya berani karena saya tahu mereka tidak akan menangkap keluarga saya karena mereka tidak melakukan sesuatu kesalahan apapun," kata Maria.
Tetapi bibi Maria, Sofia, berada di Amerika secara illegal, sementara empat orang dewasa lain sedang tidak berada di rumah ketika petugas imigrasi tiba. Sofia bersembunyi di kamar tidur bersama ketiga bayi laki-lakinya.
Sofia mengatakan, "Saya kira mereka akan memasuki kamar tidur dan menangkap saya."
Delapan petugas imigrasi itu memeriksa setiap kamar tetapi mereka tidak memeriksa lantai bawah tanah di mana Sofia bersembunyi bersama ketiga bayinya.
“Sekarang saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan. Saya bahkan tidak berani pergi ke supermarket. Saya takut pergi ke luar rumah," kata Sofia.
Meskipun ketiga anaknya adalah warga negara Amerika karena dilahirkan disini, status Sofia tetap illegal dan ia bisa dideportasi ke Guatemala setiap waktu.
Awal bulan ini petugas-petugas Departemen Imigrasi & Bea Cukai ICE melakukan penggerebekkan secara intensif selama beberapa hari. Mereka menangkap 121 orang Meksiko dan imigran dari Amerika Tengah, memulangkan 77 di antaranya.
ICE mengatakan imigran-imigran ini menyebrang perbatasan secara ilegal dengan anak-anak mereka. Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, "Setiap individu diperiksa kasus per kasus berdasarkan klaim suaka atau kemanusiaan yang mereka sampaikan."
Menteri Urusan Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson, yang bertanggungjawab dalam penggerebekan itu, menyatakan “perbatasan kita tidak terbuka bagi migrasi illegal, jika kalian datang ke Amerika secara illegal, kami akan mengirim Anda pulang sesuai nilai-nilai dan aturan hukum kami."
Peringatan itu pun menyebar, ke seluruh komunitas imigran di pemukiman-pemukiman imigran.
Beberapa aktivis imigrasi melangsungkan seminar dan memberikan kartu-kartu informasi berjudul "Ketahui Hak Anda." Kartu informasi itu menggunakan dua bahasa: Inggris dan Spanyol, dan salah satu informasi menyatakan, "Saya tidak mengijinkan Anda memasuki rumah saya berdasarkan Amandemen Keempat Konstitusi Amerika, kecuali jika ada surat perintah."
"Maria," gadis kecil berusia delapan tahun tadi kini tahu apa yang akan dilakukannya. "Kini saya tahu jangan membuka pintu untuk orang yang tidak dikenal, dan selalu mengintip dari jendela," katanya. [em/ii]