Keluarga dari seorang ayah, ibu dan anak yang tewas dalam penembakan massal di sebuah masjid di Iran meminta pihak berwenang untuk “membalaskan” kematian mereka pada hari Jumat (28/10).
Zahra Esmaili, Alireza Saraidaran dan putra mereka, Arsham, termasuk di antara 15 orang yang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah para jemaah di Masjid Shah Cheagh di Kota Shiraz pada Rabu (26/10).
Para pelayat berkumpul di rumah keluarga ketiga korban pada hari Jumat untuk berduka atas kehilangan mereka.
Saudara perempuan Esmaili, Shirin, mengatakan bahwa ketiga keluarganya itu merupakan korban “tidak bersalah,” dan mendesak pihak berwenang agar jangan “membiarkan darah mereka terlupakan tanpa adanya pembalasan.”
Ia menambahkan, anak laki-laki lainnya dari pasangan itu juga tertembak di lengan saat peristiwa itu terjadi.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Hal itu disampaikan melalui kantor berita kelompok tersebut, Amaq, pada Rabu.
Kelompok teroris itu mengatakan, militan ISIS bersenjata menerobos masuk ke dalam tempat suci itu dan menembaki para pengunjung.
Dalam pidato pada Kamis (27/10), Presiden Iran Ebrahim Raisi menyalahkan aksi unjuk rasa yang tengah berlangsung di berbagai wilayah negara itu atas penembakan yang terjadi.
Pada saat yang sama, pemimpin tertinggi Iran yang berusia 83 tahun, Ayatollah Ali Khamenei, juga mengklaim bahwa serangan itu merupakan bagian dari sebuah “plot” besar negara-negara “musuh.” [rd/ft]
Forum