Tautan-tautan Akses

Keluarga Korban Tanah Longsor di India Menanti Jenazah Kerabatnya untuk Ditemukan


Anggota tim penyelamat berdiri di samping mobil yang rusak akibat tanah longsor pada hari kedua pencarian korban pada 31 Juli 2024, setelah tanah longsor menerjang distrik Wayanad, negara bagian Kerala, India. (Foto: AP/Rafiq Maqbool)
Anggota tim penyelamat berdiri di samping mobil yang rusak akibat tanah longsor pada hari kedua pencarian korban pada 31 Juli 2024, setelah tanah longsor menerjang distrik Wayanad, negara bagian Kerala, India. (Foto: AP/Rafiq Maqbool)

Petugas kesehatan dan relawan terus berjuang menangani “banjir jenazah” yang ditemukan dari puing-puing di perbukitan di negara bagian Kerala, India, pada Rabu (31/7), sehari setelah tanah longsor akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut menewaskan 167 orang.

“Kami berusaha maksimal, mengidentifikasi tanda pengenal, atau tahi lalat, atau apa pun, atau tanda operasi, ornamen, perhiasan, atau nama. Kami akan menyediakan sarana untuk menghubungkan setiap orang, dan kami akan menghubungkannya ke keluarga, ke setiap kota,” kata Suster Agnes, perawat jaga di pusat kesehatan masyarakat Mepaddi, Wayanad.

Harapan untuk menemukan korban selamat mulai pudar, saat ratusan penyelamat bekerja di tengah lumpur dan bebatuan. Para keluarga menunggu dengan sabar, kabar dari orang-orang yang mereka cintai, karena sebagian besar jenazah yang ditemukan dari lumpur dan puing-puing sudah tidak dapat dikenali lagi.

“Orang tua saya hilang dan kami menunggu jenazah dari sana, ditemukan dari sana, dari lokasi tanah longsor, dan dibawa ke sini. Kami menunggu mereka di sini. Jika ada jenazah mereka di sini, kami dapat mengidentifikasinya,” kata seorang pria yang merupakan kerabat dari korban.

Hujan deras telah semakin meningkat intensitasnya, seiring berjalannya waktu dan naiknya permukaan air di sungai setempat, sehingga menghambat upaya penyelamatan. Sementara jembatan darurat yang dibangun untuk menghubungkan daerah yang paling terdampak di Mundakkai, telah tersapu banjir.

Badan meteorologi telah memperkirakan, hujan lebat turun lagi dalam 24 jam ke depan, kata Kepala Menteri Kerala, Pinarayi Vijayan. Dia mendesak masyarakat untuk “lebih waspada.”

Hujan deras di Kerala, salah satu tujuan wisata paling populer di India, menyebabkan tanah longsor di distrik Wayanad pada Selasa (30/7) pagi, mengakibatkan aliran lumpur, air, dan batu-batu besar jatuh ke bawah bukit dan mengubur atau menyapu orang-orang hingga tewas saat mereka tidur.

Peristiwa tersebut adalah bencana terburuk di negara bagian itu, sejak banjir mematikan pada 2018 lalu.

Para ahli mengatakan daerah itu telah menerima hujan lebat dalam dua minggu terakhir yang membuat tanah menjadi lunak. Hujan yang sangat deras pada Senin (29/7) kemudian memicu tanah longsor.

Hampir 1.600 orang telah diselamatkan dari desa-desa di lereng bukit dan perkebunan teh dan kapulaga, kata pihak berwenang pada Rabu. [ns/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG