Rasa kesal karena tidak adanya kemajuan dalam pencarian pesawat penumpang Malaysia yang hilang meledak dalam jumpa pers hari Rabu (19/3), di mana para sanak saudara para penumpang warga China yang hilang mengkonfrontasi para pejabat Malaysia.
Mereka menyerbu masuk ke dalam ruang jumpa pers, berteriak-teriak dan membawa spanduk yang isinya menuntut agar para pejabat Malaysia mengungkapkan kebenaran mengenai apa yang terjadi terhadap pesawat yang telah hilang sejak tanggal 8 Maret itu.
Dua pertiga dari ke-277 penumpang pesawat nahas itu adalah warga China. Banyak keluarga mereka semakin marah karena informasi yang mereka anggap kontradiktif dan membingungkan yang dilansir Malaysia. Sebagian bahkan mengancam akan mogok makan.
Pasukan keamanan menyeret para sanak saudara penumpang yang menangis meraung-raung itu keluar dari ruangan, dan menghalangi pintu masuk, sementara puluhan media lokal dan internasional merekam insiden tersebut.
Setelah jumpa pers dimulai, Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein mengatakan pihak berwenang berusaha sekuat tenaga untuk menemukan pesawat itu dan mempersempit area pencarian, yang sekarang meliputi wilayah seluas lebih dari tujuh juta kilometer persegi.
Hussein yang memimpin upaya pencarian internasional itu mengatakan ia memahami bahwa emosi membubung tinggi. Ditambahkan, Malaysia mengirim satu lagi delegasi tingkat tinggi ke Beijing untuk menjelaskan lebih banyak rincian pencarian.
Hishammuddin mengungkapkan bahwa sejumlah data yang dihapus dari simulator penerbangan ditemukan di rumah pilot pesawat itu, Zaharie Ahmad Shah, dan bahwa para pakar forensik sedang berusaha mengambil kembali data-data itu. Ia menegaskan tidak ada bukti yang ditemukan mengimplikasikan bahwa pilot itu melakukan kejahatan.
Mereka menyerbu masuk ke dalam ruang jumpa pers, berteriak-teriak dan membawa spanduk yang isinya menuntut agar para pejabat Malaysia mengungkapkan kebenaran mengenai apa yang terjadi terhadap pesawat yang telah hilang sejak tanggal 8 Maret itu.
Dua pertiga dari ke-277 penumpang pesawat nahas itu adalah warga China. Banyak keluarga mereka semakin marah karena informasi yang mereka anggap kontradiktif dan membingungkan yang dilansir Malaysia. Sebagian bahkan mengancam akan mogok makan.
Pasukan keamanan menyeret para sanak saudara penumpang yang menangis meraung-raung itu keluar dari ruangan, dan menghalangi pintu masuk, sementara puluhan media lokal dan internasional merekam insiden tersebut.
Setelah jumpa pers dimulai, Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein mengatakan pihak berwenang berusaha sekuat tenaga untuk menemukan pesawat itu dan mempersempit area pencarian, yang sekarang meliputi wilayah seluas lebih dari tujuh juta kilometer persegi.
Hussein yang memimpin upaya pencarian internasional itu mengatakan ia memahami bahwa emosi membubung tinggi. Ditambahkan, Malaysia mengirim satu lagi delegasi tingkat tinggi ke Beijing untuk menjelaskan lebih banyak rincian pencarian.
Hishammuddin mengungkapkan bahwa sejumlah data yang dihapus dari simulator penerbangan ditemukan di rumah pilot pesawat itu, Zaharie Ahmad Shah, dan bahwa para pakar forensik sedang berusaha mengambil kembali data-data itu. Ia menegaskan tidak ada bukti yang ditemukan mengimplikasikan bahwa pilot itu melakukan kejahatan.