Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemanparekraf) memproyeksikan target total kunjungan 3,6 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2022 dapat tercapai pada awal Desember. Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 dilaporkan ikut mendorong kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri sebanyak 20 ribu orang ke Bali.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada tanggal 15-16 November lalu menjadi berkah bagi sektor pariwisata, yang ditunjukkan dengan tingkat hunian hotel di Bali yang naik sebesar 70 persen di bulan November 2022.
“Kita prediksi akhir tahun 2022, tingkat okupansi hotel di Bali tetap tinggi terutama memasuki musim liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru), yang kita andalkan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang semakin meningkat, rata-rata angkanya sudah mencapai total 24 ribu per hari,” papar Sandiaga dalam Temu Media Mingguan, Senin (21/11).
Dijelaskannya kontribusi dari perhelatan KTT G20 terhadap perekonomian diperkirakan mencapai 533 juta USD atau 7,4 triliun rupiah yang sekaligus menyerap 33 ribu tenaga kerja.
Data Kemenparekraf, jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara yang ke Bali selama puncak pelaksanaan KTT G20 mencapai 20 ribu orang, dengan pengeluaran langsung mencapai US$575 juta atau sekitar Rp.9 triliun. Sandiaga optimis target total kunjungan 3,6 juta wisatawan mancanegara tahun ini dapat tercapai di akhir November hingga awal Desember 2022. “.. dan yang terpenting wisatawan nusantara yang menjadi tulang punggung ini tetap berwisata di Indonesia saja,” pesan Sandiaga.
Dijelaskannya untuk menjaga momentum kebangkitan pariwisata Indonesia, diperlukan untuk memperbanyak pelaksanaan kegiatan di seluruh wilayah Indonesia sehingga dapat terus membuka lapangan pekerjaan baru. Pemerintah menargetkan capaian 1,1 juta lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi ekonomi kreatif hingga akhir tahun ini.
Earth Festival 2022 Kampanyekan Kelestarian Laut
Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut adalah Earth Festival 2022 di Senayan Park, Jakarta, 26-27 November 2022. Festival itu mengkampanyekan kelestarian laut di Indonesia yang terancam oleh polusi sampah melalui seni instalasi ruang yang terbuat dari sampah.
“Jadi masing-masing permasalahan laut di Indonesia ataupun di dunia akan terwakilkan dengan instalasi-instalasi itu,” jelas Ketua Panitia Earth Festival Indonesia 2022, Vincent Tenggara dalam konferensi pers itu.
Menurut Vincent, kegiatan itu dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda yang tertarik dengan isu lingkungan hidup utamanya kelestarian laut.
Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi dalam laporan VOA pada tahun 2021 menyebutkan pada tahun 2019 Indonesia memproduksi 175 ribu ton sampah per hari atau 64 juta ton pertahun. Dari jumlah itu, sampah plastik tercatat sekitar 6,8 juta ton per tahun, dan 4,2 juta ton di antaranya belum dikelola dengan baik dan sekitar setengah juta ton lebih masuk ke laut.
“Sampah plastik itu sudah menjadi satu polusi yang paling mencemari di laut, karena kan ujung-ujungnya, sampah itu kalau rumah tangga, ujung-ujungnya jatuhnya ke laut. Nah kalau kita tidak kelola dengan baik itu nomor satu akan merusak laut kita,” kata Vincent.
Menargetkan kunjungan 15 ribu orang, Earth Festival 2022 turut mempromosikan 100 menu masakan vegan bagi pengunjung yang menyukai produk makanan yang tidak mengandung produk olahan yang berasal dari hewan. [yl/em]
Forum