Tautan-tautan Akses

Kemlu Fasilitasi Kepulangan WNI Awak Kapal dan WNI yang Terdampar


Seorang petugas memproses kedatangan anak buah kapal pesiar Explorer Dream untuk menjalani tes dan karantina Covid-19, di Jakarta, 29 April 2020.
Seorang petugas memproses kedatangan anak buah kapal pesiar Explorer Dream untuk menjalani tes dan karantina Covid-19, di Jakarta, 29 April 2020.

Sebanyak 239 WNI awak kapal pesiar Aida di Jerman kembali ke Indonesia. Sementara KBRI Bangkok memfasilitasi kepulangan warga negara Indonesia (WNI), khususnya WNI yang terdampar di Thailand.

Dua ratus tiga puluh sembilan WNI awak kapal pesiar Aida (AIDAstella dan AIDAnova) Jerman dipulangkan ke Indonesia pasca perusahaan tersebut menghentikan seluruh operasi pelayarannya sejak 13 Maret lalu.

Sebelumnya perusahaan Aida ini telah menghentikan dua jalur pelayaran di kawasan Asia pada Februari 2020. Sejak itu sebagaian besar dari 14 kapal yang dioperasikan bersandar di Canary Island dan Tenerif.

Sebanyak 239 warga negara Indonesia kru kapal Aida itu diterbangkan dari bandara Frankfurt pada 2 Mei 2020 dengan menggunakan pesawat sewaan Condor. Sebelum dari Frankfurt, para awak diberangkatkan dari Canary Island di hari yang sama. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (3/5).

Mereka akan langsung dipulangkan ke daerah masing-masing dengan menggunakan bus. Untuk ABK yang berdomisili di Sulawesi rencananya akan diinapkan di hotel terlebih dahulu hingga penerbangan ke daerah itu tersedia.

Seluruh biaya pemulangan, transportasi dan akomodasi di Indonesia di tanggung oleh pihak Aida.

Vice President for Communication Aida Hansjorg Kunze menyatakan setelah keputusan untuk menghentikan operasi, perusahaannya segera berupaya memulangkan para penumpang ke negara mereka masing-masing, kemudian dilanjutkan dengan memulangkan dan mengamankan para kru dan pegawai ke negara asalnya.

“Kami sangat bersyukur respondan koordinasi cepat dengan berbagai pihak sangat baik termasuk tanggapan dan fasilitasi yang diberikan KBRI Berlin,” jelas Hansjorg.

Kapal pesiar AIDstella saat berlayar di Cannes, Perancis, 10 Mei 2016. (Foto: AFP)
Kapal pesiar AIDstella saat berlayar di Cannes, Perancis, 10 Mei 2016. (Foto: AFP)

Informasi awal rencana kepulangan para kru kapal AIDA diperoleh KBRI Berlin pada 23 April 2020. Sejak itu koordinasi intensif dilakukan KBRI Berlin dengan otoritas terkait di Jerman, di Indonesia serta pihak maskapai Condor. Tidak seperti pemulangan pada kondisi normal, pemulangan di masa pandemi ini, banyak hal yang perlu dikoordinasikan dan dipastikan secara cepat dan tepat.

Pihak Aida sangat kooperatif dan memperhatikan standar kesehatan bagi para awaknya. Tim dokter Aida selalu memantau kesehatan awaknya dan berkoordinasi dengan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit CDC di Amerika, Badan Kesehatan Dunia WHO dan German Robert-Koch-Institute (RKI). Pihaknya juga memastikan bahwa para awak kapal yang dipulangkan tidak terpapar Covid-19 dan telah melalui tes sesuai dengan standar protokol kesehatan yang berlaku ei negara penerima.

Dubes Indonesia untuk Berlin Arif Havas Oegroseno mengatakan sebelum repatriasi ABK Kapal Aida, telah dilakukan pula repatriasi 56 ABK Kapal Mein Schriff 4. Pemulangan dilakukan pada tanggal 16 April 2020 dengan pesawat komersil, melalui koordinasi KBRI Berlin, KJRI Hamburg dan KJRI Frankfurt. Dalam waktu dekat, ada beberapa ABK dan kapal lain yang rencananya juga akan dipulangkan.

Aida merupakan perusahaan kapal pesiar yang beroperasi di wilayah Mediterania, sekitar Canary Islands, di sebelah utara Laut Baltic, Karibia, America Utara, Dubai dan Asia.

KBRI Bangkok Pulangkan WNI yang Terdampar

Sementara itu KBRI Bangkok kembali bekerja sama dengan Garuda Indonesia dalam memfasilitasi kepulangan WNI, khususnya yang terdampar di Thailand melalui penerbangan repatriasi mandiri gelombang ketiga pada 2 Mei 2020 dari bandara Suvarnabhumi Bangkok. Penerbangan repatriasi mandiri ini dilaksanakan untuk menyikapi kebijakan pemerintah Thailand yang memperpanjang pelarangan inbound commercial flights atau penerbangan komersil pulang-pergi ke Thailand dari 1 Mei sampai 31 Mei 2020.

Palarangan akses masuk penerbangan komersial ke Thailand sedianya akan berakhir 30 April 2020, namun demikian untuk memerangi Covid-19 lebih lanjut, otoritas terkait Thailand masih memberlakukan kebijakan ketat, salah satunya melalui perpanjangan pelarangan akses penerbangan komersial internasional. Hanya penerbangan dengan ijin khusus, termasuk misi repatriasi yang dapat masuk ke Thailand.

Dalam hal ini, KBRI Bangkok kembali bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Thailand dan otoritas Thailand terkait lainnya untuk pemberian izin khusus kepada penerbangan repatriasi mandiri tersebut. Gelombang ketiga penerbangan repatriasi mandiri ini diikuti oleh 170 WNI dari berbagai daerah di Thailand termasuk Thailand Selatan.

KBRI Bangkok tercatat telah melakukan dua kali penerbangan repatriasi mandiri untuk WNI selama April yaitu pada 20 dan 23 April 2020. Kedua penerbangan itu berjalan dengan lancar dan sukses serta diikuti oleh 224 WNI yang mayoritas juga merupakan mahasiswa dan wisatawan Indonesia dan gelombang ketiga dengan jumlah WNI yang cukup besar.

Duta Besar RI untuk Thailand, Ahmad Rusdi juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama Garuda Indonesia, Kementerian Luar Negeri Thailand dan otoritas bandara. Diharapkan setelah WNI kembali dan tiba di Indonesia tetap tinggal di rumah. [fw/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG