Kenaikan tajam harga bensin di Meksiko memicu penjarahan toko-toko, Rabu (4/1), di tengah-tengah meningkatnya kerusuhan terkait kenaikan biaya hidup di negara tersebut.
Sejak pemerintah menaikkan harga bensin pada 1 Januari hingga 20 persen, masyarakat memblokir pom-pom bensin, mengganggu lalu lintas dan menggelar protes. Tetapi penjarahan terjadi hari Rabu, mengakibatkan lebih dari 200 orang ditangkap, sebut kementerian dalam negeri.
Asosiasi Nasional Toko-toko dan Toserba Meksiko menyatakan 79 toko telah dijarah dan 170 lainnya terpaksa tutup karena diblokir.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan pihak berwenang federal bekerjasama dengan pejabat keamanan di Mexico City dan negara-negara bagian di dekatnya, Mexico dan Hidalgo, untuk meredam kerusuhan.
Presiden Enrique Pena Nieto membela kenaikan harga itu dengan menyatakan hal tersebut merupakan respons yang diperlukan terhadap kenaikan harga minyak global. Ia berjanji akan membantu kelompok-kelompok yang paling terpukul oleh kenaikan harga itu, jelas mengacu pada mereka yang harus mengemudi untuk mencari nafkah.
Tetapi kelompok aktifis pertanian El Barzon menyatakan meskipun pemerintah membantu supir-supir truk, “gelombang kemarahan dan ketidakpuasan di kalangan masyarakat Meksiko tidak dapat ditahan.”
Perusahaan energi negara Pemex memperingatkan blokade akan menghambat distribusi bahan bakar dan bahwa situasi kritis telah berkembang di negara bagian Chihuahua dan Durango serta Morelos. [uh/ab]