Uhuru Kenyatta, calon presiden Kenya yang menghadapi tuduhan internasional melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, mempertahankan keunggulan besar Selasa malam (5/3) dalam penghitungan suara pemilihan presiden negara itu.
Setelah kira-kira separuh kertas suara dihitung, hasil tidak resmi menunjukkan Kenyatta unggul atas saingan utamanya, Perdana Menteri Raila Odinga, dengan perbandingan 53-43 persen. Pihak berwenang mengatakan mereka memperkirakan hasil penuh sementara hari Rabu.
Para pejabat KPU mengatakan bahwa hingga saat ini hampir 330 ribu kertas suara telah ditolak karena tidak menuruti peraturan pemilu. Karena calon pemenang diharuskan memperoleh lebih dari 50 persen suara, beberapa analis memperkirakan bahwa Kenyatta tidak akan melampaui batas 50 persen itu, jadi ia harus menempuh pemilihan babak kedua bulan April.
Para peninjau internasional telah mengatakan pemilihan presiden itu umumnya tenang.
John Stremlau dari Cater Center yang berbasis di Amerika mengatakan organisasi itu akan mengeluarkan laporan sementara hari Rabu (6/3), dan memuji para pemilih dan KPU Kenya atas pemilu yang damai dan sangat bersemangat itu.
Kenyatta, putra presiden pertama Kenya dan salah seorang pria terkaya di Afrika, menghadapi kemungkinan diadili di Mahkamah Kejahatan Internasional. Kenyatta dikabarkan membiayai pasukan-pasukan pembunuh yang melakukan tindak pembalasan terhadap para pendukung oposisi setelah hasil pemilihan yang disengketakan tahun 2007.
Setelah kira-kira separuh kertas suara dihitung, hasil tidak resmi menunjukkan Kenyatta unggul atas saingan utamanya, Perdana Menteri Raila Odinga, dengan perbandingan 53-43 persen. Pihak berwenang mengatakan mereka memperkirakan hasil penuh sementara hari Rabu.
Para pejabat KPU mengatakan bahwa hingga saat ini hampir 330 ribu kertas suara telah ditolak karena tidak menuruti peraturan pemilu. Karena calon pemenang diharuskan memperoleh lebih dari 50 persen suara, beberapa analis memperkirakan bahwa Kenyatta tidak akan melampaui batas 50 persen itu, jadi ia harus menempuh pemilihan babak kedua bulan April.
Para peninjau internasional telah mengatakan pemilihan presiden itu umumnya tenang.
John Stremlau dari Cater Center yang berbasis di Amerika mengatakan organisasi itu akan mengeluarkan laporan sementara hari Rabu (6/3), dan memuji para pemilih dan KPU Kenya atas pemilu yang damai dan sangat bersemangat itu.
Kenyatta, putra presiden pertama Kenya dan salah seorang pria terkaya di Afrika, menghadapi kemungkinan diadili di Mahkamah Kejahatan Internasional. Kenyatta dikabarkan membiayai pasukan-pasukan pembunuh yang melakukan tindak pembalasan terhadap para pendukung oposisi setelah hasil pemilihan yang disengketakan tahun 2007.