Sebagai bagian dari serangkaian pertemuan yang difokuskan pada Timur Tengah, Putin menyambut Raisi di Kremlin sehari setelah mengunjungi Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. Pada kedua lawatan tersebut ia membahas perang di Gaza dan Ukraina serta upaya Rusia dan OPEC untuk meningkatkan harga minyak.
Dalam pidato pembukaan yang disiarkan di televisi, tak ada pemimpin yang membahas peningkatan kerja sama militer, yang menjadi keprihatinan AS yang menyebut Iran menyuplai senjata ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Putin mengatakan sangat penting untuk membahas situasi di Timur Tengah, khususnya di wilayah Palestina.
Raisi menjawab melalui seorang penerjemah: "Apa yang terjadi di Palestina dan Gaza tentu saja merupakan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan." Dia mengatakan “lebih menyedihkan lagi” bahwa hal ini didukung oleh AS dan negara-negara Barat.
Iran mendukung kelompok militan Palestina, Hamas, yang menjadi penguasa di Gaza, dalam konfliknya dengan Israel. Rusia menjalin hubungan dengan semua pemain kunci di wilayah tersebut, termasuk Hamas dan Israel. Pada bulan Oktober, Rusia membuat Israel marah dengan menjadi tuan rumah delegasi Hamas di Moskow.
Para pengamat mengatakan konflik tersebut membantu Rusia dalam mengalihkan perhatian dunia dari perang di Ukraina dan memungkinkan Moskow untuk bersatu dengan negara-negara berkembang dalam solidaritas dengan Palestina.
Putin mengatakan pemandangan penderitaan dan darah anak-anak di Gaza membuat Anda "menangis.” Namun pemerintah Barat mengatakan komentar tersebut munafik mengingat pasukan Putin juga telah membunuh ribuan warga sipil di Ukraina.
Rusia dan negara-negara Arab mengatakan Barat menunjukkan standar ganda dengan mendukung pengeboman dan pengepungan Israel di Gaza sambil menuduh Rusia melakukan kejahatan perang.
Israel sebelumnya mengatakan tuduhan genosida sangat disayangkan dan tindakannya menargetkan Hamas, bukan warga sipil.
Kerja Sama Militer
Seperti Korea Utara, Iran jelas merupakan musuh AS dan dapat memberi Moskow perangkat keras militer untuk perangnya di Ukraina, tempat Rusia banyak menggunakan drone Iran.
Kremlin pada bulan lalu mengatakan Rusia dan Iran sedang mengembangkan hubungan, “termasuk di bidang kerja sama militer-teknis,” Namun menolak mengomentari tuduhan Gedung Putih bahwa Iran mungkin tengah mempertimbangkan untuk menyediakan rudal balistik untuk Rusia.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby pada Rabu menggambarkan hubungan pertahanan yang berkembang antara Iran dan Rusia sebagai hal yang “mengkhawatirkan.”
Pihak berwenang Iran mengatakan kerja sama militer dengan Rusia berkembang dari hari ke hari.
Iran mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya telah menyelesaikan kesepakatan bagi Rusia untuk menyediakan jet tempur Su-35, helikopter serang Mi-28, dan pesawat pelatihan pilot Yak-130.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu hadir pada pertemuan yang diselenggarakan pada Kamis itu, begitu pula Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, orang penting Putin di bidang perminyakan. [ah/rs]
Forum