Kepala Bantuan Luar Negeri Amerika Serikat, Mark Green, melakukan kunjungan mendadak ke Kota Raqqa di Suriah, Senin (22/1), di tengah upaya Amerika mempercepat upaya stabilisasi kota yang dirusak peperangan.
"Kehancuran saja yang tampak sejauh mata Anda memandang," kata Green, Direktur Badan Pembangunan Internasional AS, kepada Kantor Berita Reuters, Senin, setelah kembali dari kunjungan ke Raqqa. Dia mengatakan kehancuran Kota Raqqa di Suriah "hampir tidak dapat digambarkan," namun ia melihat kota itu hidup kembali.
Green mengatakan dia pergi berkeliling ke stadion sepak bola kota, tempat ISIS menggunakan kamar ganti stadion menjadi kamar penyiksaan.
"Kita bisa melihat tempat tidur logam darurat di mana mereka meletakkan korban penyiksaan tepat di tempat tidur. Sangat mengerikan,” ujar Green.
Tetapi Green juga melihat ada tanda-tanda harapan. Banyak orang mulai berjualan buah, keluarga berjalan-jalan dan orang-orang membersihkan puing-puing.
"Meskipun semua kerusakan itu, namun kita masih melihat tanda-tanda semangat manusia, dan ini memberi kita banyak harapan," katanya.
Green mengatakan misi sipil di Raqqa bukan untuk membangun kembali kota itu, tetapi membantu warga sipil kembali ke rumah mereka dengan membersihkan bom-bom yang bertebaran di jalan-jalan, membersihkan puing-puing, memulihkan pasokan air bersih dan listrik, dan menstabilkan daerah itu, sehingga tidak jatuh kembali ke tangan ISIS. Dia mengatakan bahwa dia berencana mengunjungi beberapa sekutu Eropa untuk meminta bantuan mereka. [ps/jm]
