Kepala Badan Manajemen Darurat Maui, yang banyak dikritik karena tidak mengaktifkan sirene bencana selama tanggap darurat kebakaran hutan pekan lalu, mengundurkan diri hari Kamis (17/8) dengan alasan kesehatan.
Wali Kota Richard Bissen menerima pengunduran diri Herman Andaya yang efektif berlaku saat itu juga, menurut pengumuman di laman Facebook pemerintah daerah Maui.
“Mengingat beratnya krisis yang kita hadapi, tim saya dan saya akan menempatkan seseorang pada posisi penting ini sesegera mungkin dan saya berharap dapat segera mengumumkannya,” kata Biden dalam pengumuman tersebut.
Seiring meningkatnya jumlah korban tewas menjadi 111 orang sehari sebelumnya, Andaya membela keputusannya untuk tidak menghidupkan sirene peringatan ketika kebakaran merambat.
Hawaii memiliki apa yang disebutnya sebagai sistem sirene peringatan bahaya luar ruangan terbesar di dunia.
“Kami takut orang-orang akan pergi mauka,” ungkapnya pada Rabu (16/8), menggunakan istilah Hawaii yang dapat berarti menuju ke pegunungan atau pedalaman. “Jika itu terjadi, maka mereka akan pergi menuju arah api.”
Sistem itu diciptakan setelah tsunami tahun 1946 yang menewaskan lebih dari 150 orang di Pulau Besar Hawaii. Situs sistem itu juga mengatakan bahwa sirene itu dapat digunakan untuk memberi peringatan kebakaran hutan.
Andaya semula dijadwalkan mengikuti pertemuan komisi pemadam kebakaran dan keamanan masyarakat pulau tersebut Kamis pagi, namun pertemuan itu mendadak dibatalkan.
Jaksa Agung Negara Bagian Hawaii Anne Lopez mengatakan pada hari Kamis bahwa organisasi luar akan melakukan peninjauan “tidak memihak dan independen” terhadap tanggapan pemerintah terhadap kebakaran hutan tersebut.
“Kami bermaksud menyelidiki insiden penting ini untuk memfasilitasi tindakan korektif yang diperlukan dan untuk memajukan kesiapsiagaan darurat di masa depan,” kata Lopez dalam sebuah pernyataan.
Ia mengatakan, penyelidikan itu kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan. [rd/rs]
Forum