Wilayah Tanah Abang Jakarta pada Rabu (8/4) dikejutkan dengan sebuah ledakan. Kepolisian segera melakukan penyisiran di tempat kejadian perkara yang berada di sebuah rumah semi permanen atau bedeng di sebidang tanah kosong sekitar 50 meter dari pemukiman padat penduduk kelurahan Kebon Kacang Tanah Abang Jakarta.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul di markas Kepolisian Daerah Metro Jaya Kamis (9/4) mengatakan tim penyelidik kepolisian menduga kuat ledakan berasal dari sebuah bom mekanis.
"Ditemukan beberapa bungkus sebesar buah apel Malang ya. Berisi bubuk (powder) berwarna abu-abu. Kemudian ada paku. Bagi kami ini mengklasifikasikan sebagai bom mekanik ya. Jadi seperti kita tau, ada dua jenis bom. Pertama bom elektrik dan mekanik," kata Martinus Sitompul.
"Kalau elektrik itu ada batere sebagai power-nya, kemudian ada kabelnya, kemudian ada switch-ing dan detonator. Nah kalau yang ini bisa meledak kalau ada tekanan atau bantingan. Jadi kalau jatuh atau terkena api bisa meledak," imbuhnya.
Dalam penyelidikan di lokasi kejadian, polisi menemukan sebuah lubang berdiameter 30 sentimeter. Lubang itu diduga akibat daya eksplosif bom. Polisi juga menemukan korek api di dekat lokasi ledakan. Sehingga ada kemungkinan bahwa orang yang berada di sekitar ledakan menyalakan api yang memicu ledakan. Polisi juga menemukan 49 bungkusan sebesar bola tenis yang diduga adalah bom banting.
Martinus lebih lanjut memastikan di lokasi kejadian dan sekitar dalam kondisi aman, dan tidak akan ada ledakan lanjutan dari benda-benda yang mencurigakan. Ia juga meminta agar masyarakat di sekitar lokasi kejadian khususnya tetap tenang dan melanjutkan aktifitas seperti biasa.
"Kita pastikan bahwa sudah steril ya di lokasi dan sekitarnya. Kami himbau ya masyarakat untuk tetap tenang. Saya kira masyarakat tenang saja dan tidak ada kejadian yang sangat menonjol. Dalam peristiwa ini. Dan ini kami terus bekerja menyelidiki dan secepatnya kita akan ungkap," jelas Martinus.
Peristiwa ledakan bom ini mengakibatkan jatuhnya empat orang korban. Kepolisian menduga seorang korban ledakan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, merupakan perakit bom jenis banting itu.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti menjelaskan selain perakit, terdapat tiga korban lainnya yang terkena ledakan cukup besar tersebut.
"Ya, sementara kami belum bisa menyimpulkan karena kami harus melakukan interogasi terhadap korban atau pelaku ini. Bagaimana latar belakangnya, siapa mereka, keemudian aktifitasnya apa, apa rencana yang akan mereka lakukan. Kita juga periksa istrinya, dan tetangga sekitarnya. Ini nanti bisa memberikan kesimpulan apa yang akan mereka lakukan kemudian," kata Badrodin Haiti.
Para korban ledakan saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Kepolisian Kramat Jati Jakarta. Para korban itu adalah, Feri Andiyanto (28 tahun) warga Indramayu, Jawa Barat, Amir (51 tahun) warga Tasikmalaya Jawa Barat, dan Asep Samsudin (66 tahun) asal Garut Jawa Barat.
Agus Bahrodin (45 tahun) salah seorang warga sekitar yang berbincang dengan VOA di sekitar lokasi kejadian, ke empat korban ledakan itu cukup ramah dan bergaul dalam keseharian.
"Mereka warga sini. Punya KTP DKI. Mereka sudah tinggal sejak lima hingga 19 tahun yang lalu. Mereka juga membaur dengan warga. Intinya ga ada yang aneh-aneh dah," kata Agus.