Para keluarga yang ingin mendapat kejelasan setelah hilangnya kerabat mereka dalam pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH370 tahun lalu mengeluarkan rasa frustrasi mereka yang mendalam, Kamis (6/8), terhadap sinyal-sinyal yang bertolak belakang dari Malaysia dan Perancis mengenai apakah penemuan bagian pesawat itu telah dikukuhkan.
"Mengapa yang satu mengukuhkan dan yang lain tidak?" ujar seorang warga Christchurch, Selandia Baru, bernama Sara Weeks, yang kakaknya Paul Weeks ada di pesawat yang menghilang tanggal 8 Maret 2014 dengan 239 orang di dalamnya saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing.
"Mengapa tidak menunggu sampai semua pihak sepakat jadi keluarga tidak harus mengalami ketidakjelasan ini?" ujarnya.
Perdana Menteri Malaysia mengumumkan bahwa bagian sayap pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion di Samudera Hindia adalah betul dari MH370, dengan mengatakan bahwa ia berharap kabar itu akan mengakhiri ketidakjelasan. Pengumuman itu sesuai dengan kesimpulan Malaysia bahwa pesawat itu jatuh di Samudera Hindia, menewaskan kesemua orang di dalamnya.
Namun para pejabat Perancis yang memegang bagian pesawat itu hanya mengatakan bahwa ada indikasi kuat bahwa bagian yang diliputi makhluk laut itu, dikenal sebagai flaperon, adalah dari pesawat tersebut dan mereka akan menyelidiki lebih jauh untuk mencoba mengukuhkan penemuan tersebut Kamis.
"Setelah 17 bulan, kami butuh jawaban pasti," ujar Weeks. "Kami perlu kemajuan, jawaban, bergerak ke depan menuju jawaban lebih lanjut, dan mendapatkan kejelasan."
Sekitar dua pertiga penumpang berasal dari China, dan di ibukota negara itu, Xu Jinghong mengatakan ia tidak mengerti mengapa pihak berwenang di Malaysia dan Perancis tidak mengumumkan secara bersama-sama.
"Saya sangat marah, begitu marah sampai tangan dan kaki saya dingin," ujar Xu, 41. "Pengumuman itu dibuat tanpa kehadiran ahli dari Perancis. Saya tidak paham bagaimana prosedurnya bisa seperti ini.
Irene Burrows, ibu berusia 85 tahun dari penumpang Australia Rod Burrows, yang hilang bersama istrinya Mary, mengatakan dalam wawancara tahun lalu bahwa ia tidak berharap misteri hilangnya MH370 akan terungkap dalam hidupnya. Ia mengatakan saat itu: "Saya hanya ingin ada bagian dari pesawat itu. Itu saja yang ingin saya ketahui -- di mana mereka berada."
Baginya, pengukuhan hari Kamis merupakan mimpi yang jadi nyata.
"Kami cukup senang bagian itu ditemukan," ujarnya dari rumahnya di Biloela, Australia timur laut.
Namun bagi banyak kerabat lainnya, potensi kejelasan diperkeruh oleh kata-kata dari Paris, ketika Wakil Jaksa Serge Mackowiak mengatakan masih diperlukan pengukuhan dari analisis pelengkap yang akan dimulai Kamis.
Tidak jelas apakah ada miskomunikasi antara kedua negara, perbedaan dalam mencari bukti atau apakah para pejabat Malaysia terlalu ingin memberikan sinyal pasti kepada para kerabat.
Apapun, konfirmasi penuh dari bagian pesawat itu sepertinya belum membawa kepastian bagi para kerabat, karena sisa pesawat dan mayat-mayat korban masih hilang.