Bakal raja Inggris di kemudian hari yang baru berusia tiga bulan telah dibaptis dalam sebuah upacara sederhana di kapel pusat kota London, di mana ia pertama kali tampil di depan umum sejak lahir bulan Juli lalu.
Pangeran George terlihat di pelukan ayahnya – Pangeran Williams – ketika pangeran itu dan istrinya Kate tiba di Kapel Kerajaan di Istana Saint James, untuk mengikuti upacara Kristen-Anglikan.
Bayi itu mengenakan gaun satin berwarna putih, replika gaun yang dibuat untuk putri tertua Ratu Victoria tahun 1841. Dalam sebuah upacara tertutup di dalam kapel itu, Uskup Canterburry Justin Welby membaptis Pangeran George dengan air dari Sungai Yordania yang diyakini umat Kristen sebagai tempat pembaptisan Jesus.
Berbeda dengan beberapa tradisi selama ini, Pangeran William dan Kate hanya mengundang sejumlah kecil orang dalam upacara itu, yaitu sekitar 30 keluarga dan sahabat dekat. Serta hanya menyebut seorang anggota keluarga kerajaan sebagai ibu baptis Pangeran George – yaitu sepupu William : Zara Philips. Enam bapak baptis lainnya adalah sahabat-sahabat pasangan kerajaan itu.
Ketujuh ibu dan bapak baptis ini termasuk diantara hadirin upacara pembaptisan itu, bersama ayah Pangeran William – Pangeran Charles dan istrinya Camilla, serta kakek-neneknya – Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip.
Upacara sederhana itu tampaknya menunjukkan keinginan Pangeran William dan Kate untuk melindungi privasi putra mereka. Sementara penunjukkan sahabat-sahabatnya sebagai ibu dan bapak baptis menunjukkan kesediaan mereka memperbarui tradisi baru kerajaan.
Setelah pembaptisan itu, Pangeran Charles dijadwalkan menyelenggarakan pesta kerajaan di kediamannya di Clarence House, yaitu acara minum teh yang tertutup.
Juru foto selebriti Jason Bell dikontrak untuk merekam acara itu. Ia diperkirakan akan menghasilakn foto multi-generasi bersejarah yang menunjukkan Ratu Elizabeth yang berusia 87 tahun dengan tiga pewarisnya pada masa depan, yaitu putranya – Pangeran Charles, cucunya – Pangeran William dan cicitnya – Pangeran George.
Pangeran George terlihat di pelukan ayahnya – Pangeran Williams – ketika pangeran itu dan istrinya Kate tiba di Kapel Kerajaan di Istana Saint James, untuk mengikuti upacara Kristen-Anglikan.
Bayi itu mengenakan gaun satin berwarna putih, replika gaun yang dibuat untuk putri tertua Ratu Victoria tahun 1841. Dalam sebuah upacara tertutup di dalam kapel itu, Uskup Canterburry Justin Welby membaptis Pangeran George dengan air dari Sungai Yordania yang diyakini umat Kristen sebagai tempat pembaptisan Jesus.
Berbeda dengan beberapa tradisi selama ini, Pangeran William dan Kate hanya mengundang sejumlah kecil orang dalam upacara itu, yaitu sekitar 30 keluarga dan sahabat dekat. Serta hanya menyebut seorang anggota keluarga kerajaan sebagai ibu baptis Pangeran George – yaitu sepupu William : Zara Philips. Enam bapak baptis lainnya adalah sahabat-sahabat pasangan kerajaan itu.
Ketujuh ibu dan bapak baptis ini termasuk diantara hadirin upacara pembaptisan itu, bersama ayah Pangeran William – Pangeran Charles dan istrinya Camilla, serta kakek-neneknya – Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip.
Upacara sederhana itu tampaknya menunjukkan keinginan Pangeran William dan Kate untuk melindungi privasi putra mereka. Sementara penunjukkan sahabat-sahabatnya sebagai ibu dan bapak baptis menunjukkan kesediaan mereka memperbarui tradisi baru kerajaan.
Setelah pembaptisan itu, Pangeran Charles dijadwalkan menyelenggarakan pesta kerajaan di kediamannya di Clarence House, yaitu acara minum teh yang tertutup.
Juru foto selebriti Jason Bell dikontrak untuk merekam acara itu. Ia diperkirakan akan menghasilakn foto multi-generasi bersejarah yang menunjukkan Ratu Elizabeth yang berusia 87 tahun dengan tiga pewarisnya pada masa depan, yaitu putranya – Pangeran Charles, cucunya – Pangeran William dan cicitnya – Pangeran George.