Anda mungkin berpikir Anda sudah memenuhi semua persyaratan untuk masuk ke universitas-universitas paling terkenal di Amerika.
Tetapi kita tidak bicara tentang Ivy League. Mungkin lebih mudah masuk ke Universitas Cornell, Universitas Brown atau Darmouth College dibanding akademi-akademi militer Amerika. Akademi militer di AS masuk dalam segelintir sekolah yang sangat kompetitif.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk seorang siswa di Akademi Militer West Point sekitar $56 ribu atau sekitar 813 juta rupiah
Akademi-akademi militer tidak saja gratis, tetapi mereka bahkan membayar siswa untuk bersekolah di tempat itu.
Akademi militer tersebut adalah universitas yang didanai oleh anggaran federal, yang melatih siswa untuk menjadi perwira di Angkatan Bersenjata Amerika. Setelah lulus, siswa Amerika harus berdinas selama lima tahun di angkatan terkait. Sementara siswa asing kembali ke tanah air mereka untuk mengabdi.
“Kami melatih siswa untuk kehidupan militer dan mendidik mereka, tetapi kemudian mereka pulang ke tanah airnya dan mengabdi di sana untuk waktu tertentu,” ujar Brent Matthews, pembantu dekan urusan siswa internasional.
Setiap tahun Akademi Militer di West Point di New York, Akademi Angkatan Laut AS (USNA) di Annapolis, Maryland, Akademi Angkatan Udara (USAFA) di Colorado Springs, Colorado; Akademi Penjaga Pantai (USCGA) di New London, Connecticut; dan US Merchant Marine Academy (USMMA) di Kings Point, New York – menerima siswa dari luar Amerika.
Kebijakan pemerintah federal Amerika saat ini memperbolehkan gabungan akademi itu memiliki 60 siswa internasional, naik dari 45 siswa pada 2004. Siswa-siswa ini disebut sebagai kadet di West Point, Air Force Academy dan Coast Guard Academy. Sementara di Naval Academies dan USMMA, siswa-siswa ini disebut sebagai midshipmen atau “middies.”
Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri Amerika setiap tahun memilih negara-negara yang berhak mengirim siswa mereka untuk masuk ke akademi-akademi ini. Pada 2018 ini ada 100 negara yang dipilih.
West Point menerima 16 siswa internasional untuk kelas 2022 dari negara-negara di Asia, Eropa, dan Afrika untuk bergabung dengan lebih dari 1.200 siswa lain. [em/al]