Pihak berwenang Kanada, pada Senin (21/3), meminta perusahaan kereta api Canadian Pacific untuk mengakhiri perselisihan soal tenaga kerja yang telah membuat semua kereta api perusahaan itu tidak beroperasi, sehingga mengganggu rantai pasokan dan mengkhawatirkan sektor pertanian.
Setelah berbulan-bulan melakukan negosiasi mengenai gaji, tunjangan dan pensiun, manajemen Canadian Pacific (CP) dan serikat pekerja Teamsters gagal mencapai kesepakatan.
Menteri Tenaga Kerja Kanada Seamus O'Regan dalam cuitan di Twitter pada Senin (21/3) menyatakan keyakinannya "pada kemampuan mereka (kedua pihak yang berselihih.red) untuk mencapai kesepakatan” dalam negosiasi yang sedang berlangsung, tetapi menambahkan bahwa “warga Kanada berharap mereka melakukan itu secepatnya.”
Perselisihan ketenagakerjaan telah memukul rantai pasokan yang sudah mengalami kesulitan akibat ditimpa beberapa masalah seperti pandemi COVID-19, yang telah berlangsung selama dua tahun, banjir yang menghancurkan di bagian barat negara itu pada akhir 2021, dan kenaikan harga bahan bakar yang meroket. Seorang pejabat serikat buruh mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa diskusi sedang berlangsung dengan mediator federal.
Kanada, negara terbesar kedua di dunia berdasarkan wilayah, sangat bergantung pada jasa kereta api untuk mengangkut barang dan produk manufaktur. Jaringan CP melintasi sebagian besar wilayah selatan Kanada dan meluas hingga Kansas City, Missouri, di Amerika Serikat bagian tengah. Pada 2020-2021, CP mengangkut lebih dari 30 juta ton gandum. [lt/ka]