Jurang perpecahan antara Presiden Amerika dan partai politiknya sendiri semakin lebar hari Kamis (17/8) ketika Presiden Donald Trump secara terbuka mengecam dua Senator Partai Republik, dan seorang senator lain dari partai itu mempertanyakan “stabilitas dan kompetensi presiden”.
Sasaran-sasaran terbaru kemarahan presiden adalah Senator Lindsey Graham dari South Carolina dan Senator Jeff Flake dari Arizona.
Graham, mantan calon presiden, telah menuduh Trump memicu ketegangan sipil dengan komentar-komentarnya mengenai protes-protes bernada rasial beberapa hari sebelumnya di Charlottesville, Virginia.
“Lindsey Graham yang mencari publisitas secara keliru menyatakan bahwa saya mengatakan ada padanan moral antara KKK, neo-Nazis dan supremasi kulit putih,” kata Trump dalam media sosial Twitter Kamis, dan menambahkan bahwa karakterisasi serupa itu adalah “kebohongan yang sangat buruk”.
Flake, yang duduk di Komite Kehakiman Senat, menyebabkan kemarahan presiden karena baru baru ini menulis sebuah buku bahwa golongan Republik telah meninggalkan prinsip-prinsip mereka dan menyerah pada “politik kemarahan” Trump.
Trump menanggapi dalam Twitter Kamis, pada dengan mendukung lawan utama Flake dalam pemilihan, dan mengatakan Flake “LEMAH dalam masalah perbatasan, kejahatan dan tidak berpengaruh di Senat. Dia adalah orang busuk.” [sp/ii]