Ketua DPR Filipina mengumumkan pengunduran dirinya, Selasa (13/10), sekaligus mengakhiri pertikaiannya dengan ketua baru yang telah menghambat pembahasan anggaran belanja pemerintah tahun depan yang mencakup dana penanggulangan wabah virus corona.
Alan Peter Cayetano menyampaikan pengumuman itu dalam sebuah pesan video di Facebook dari tempat tinggalnya sementara para legislator sedang meratifikasi keterpilihan saingannya, Lord Allan Velasco, sebagai ketua DPR yang baru. Cayetano mengatakan, ia sengaja mundur untuk menghindari kerusakan di lembaga demokrasi beranggotakan 300 orang itu,
Cayetano dan Velasco sama-sama sekutu Presiden Rodrigo Duterte. Tahun lalu, Duterte menengahi kesepakatan berbagi kekuasaan antara keduanya yang kemudian berubah menjadi pertikaian sengit selama pekan terakhir. Berdasarkan kesepakatan itu, Cayetano menjadi ketua selama 15 bulan yang berakhir bulan ini, sementara Velasco akan menjadi ketua untuk 21 bulan sisanya.
Cayetano baru-baru ini menawarkan diri untuk mundur, namun kubunya mengatakan bahwa mayoritas legislator menolak pengunduran dirinya sehingga ia memutuskan untuk bertahan. Velasco tidak menerima keputusan itu dan juga bersikeras mengatakan, ia mendapat dukungan mayoritas di DPR. Pertikaian antar kubu Cayetano dan kubu Velasco ini menghambat sidang DPR mengenai anggaran belanja negara.
Harry Roque, juru bicara kepresidenan, mengatakan, meski ada persoalan di DPR, Duterte memanggil Cayetano dan Velasco untuk menghadiri pertemuan di istana presiden, Selasa. Pertemuan itu terutama ditujukan untuk memastikan disetujuinya segera proposal anggaran sebesar 90 miliar dolar
Dengan didampingi sejumlah jenderal polisi dan militer, pekan lalu, Duterte memperingatkan bahwa ia akan turun tangan seandainya krisis kepemimpinan di DPR mengancam persetujuan terhadap proposal anggaran itu. [ab/uh]