Kunjungan Kerry selama dua hari ini didominasi oleh isu-isu perdagangan dan perselisihan wilayah antara China dan sekutu-sekutu Amerika di Asia Tenggara.
Rincian pertemuan Kerry dan Xi Jinping belum diumumkan. Tetapi pertemuan itu dilakukan sehari setelah peringatan yang diberikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bahwa pihaknya memiliki “tekad yang tak tergoyahkan” untuk membela kedaulatan dan integritas wilayahnya.
Peringatan Wang yang disampaikan dalam konferensi pers dengan Kerry menambah ketegangan internasional terkait saling klaim atas kawasan kaya energi dan mineral di Laut China Selatan. China mengklaim sebagian besar kawasan itu, terutama di dekat Kepulauan Spratley, meskipun beberapa pihak lain mengajukan klaim yang sama, yaitu dari Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan.
China telah membangun karang di tujuh lokasi maritim guna memperkuat klaimnya tersebut.
