Dampak ekonomi dari kekisruhan politik Mesir terasa di seluruh dunia, sementara para investor yang risau menyebabkan harga saham anjlok dan penawaran minyak naik.
Pasar saham dan bank-bank Mesir tutup untuk hari kedua. Sejauh ini kerusuhan ini tidak mempengaruhi Terusan Suez, yang merupakan rute utama untuk minyak dan barang-barang lain ke seluruh dunia.
Tetapi industri turis Mesir, yang menyediakan satu dari setiap delapan lapangan pekerjaan di Mesir, menyaksikan ribuan turis meninggalkan negara itu sementara lainnya membatalkan rencana lawatan mereka. Beberapa perusahaan penerbangan membatalkan penerbangan, sementara berbagai pemerintahan mengorganisir penerbangan carter untuk meng-evakuasi warga mereka keluar dari Mesir.
Beberapa laporan mengatakan bisnis asing, termasuk sebuah pabrik semen, perusahaan mobil dan pabrik minuman telah menghentikan operasi mereka, serta banyak ahli, manajer beserta keluarga mereka meninggalkan negara itu.
Gangguan-gangguan ini memicu Moody investor services untuk menurunkan peringkat kredit Mesir karena para kreditor khawatir pinjaman mereka akan sulit dilunasi. Peringkat kredit rendah ini berarti kreditor akan minta suku bunga lebih tinggi, menaikkan biaya refinancing hutang yang sudah ada dan menyulitkan pendanaan untuk proyek-proyek di masa depan.
Sementara itu, pemerintah di seluruh dunia mengirim penerbangan charter ke Mesir untuk menjemput ribuah warganegara mereka yang berusaha menghindari dari kekacauan di Mesir. Ribuan warga asing membanjiri bandara Kairo sementara mereka berusaha untuk keluar dari negara itu. Pemerintah Amerika telah mulai mengevakuasi warganegaranya hari Senin.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan warga Amerika akan diterbangkan dalam hari-hari berikut dari Kairo ke Eropa. Tujuan nya antara lain Athena, Nicosia dan Istanbul. Amerika mengatakan ada 50 ribu warga Amerika terdaftar di Kedutaan Amerika di Kairo.
Negara-negara lain juga mulai merencanakan evakuasi dari Mesir, termasuk Kanada, Inggris, Jerman, Australia, Azerbaijan, Turki, India, Irak, Arab Saudi, Thailand dan Jepang. Tiongkok mengatakan sedang mengangkut lebih dari 500 warganya.
Perancis telah memperingatkan agar jangan melakukan perjalanan ke Mesir, tetapi belum mengumumkan rencana untuk evakuasi besar-besaran.
Kantor berita Rusia, Tass, melaporkan Moskow siap mengevakuasi warganya dari Mesir tetapi belum mengumumkan akan melakukan hal itu.