Polisi yang menembak mati seorang remaja yang tidak bersenjata Ferguson, negara bagian Missouri, Amerika Serikat, memberitahu para penyelidik keduanya berebut senjatanya sebelum tembakan dilepaskan dan bahwa ia mengira remaja itu hendak menembaknya.
Pernyataan Darren Wilson, 28, adalah bagian dari 6.000 halaman dokumen dewan juri yang dirilis kejaksaan Senin malam (24/11) setelah mengumumkan mereka tidak akan mengenakan tuduhan apapun terhadap polisi tersebut.
Ia berbicara kepada para penyelidik pada 10 Agustus, sehari setelah penembakan Michael Brown dalam insiden yang mulai dengan polisi itu menyuruh Brown dan seorang lainnya agar berjalan di trotoar, jangan di tengah jalan kendaraan bermotor.
Wilson mengatakan Brown mendekati kendaraan polisinya, Chevrolet Tahoe SUV, merapat ke pintu, lalu meninju polisi itu berkali-kali. Ia mengatakan ia memegang salah satu lengan Brown, tetapi Brown meninju wajahnya dengan tangan yang satu lagi.
Wilson memberitahu para penyelidik bahwa ia mempertimbangkan beberapa tindakan, termasuk menggunakan semprotan cairan pedas atau lampu senter, tetapi ia berpikir itu tidak akan mempan dalam jarak yang sangat sempit.
Jadi Wilson menarik pistolnya, dan mengatakan, “Berhenti, kalau tidak saya akan menembakmu,” dan memerintahkan Brown duduk di atas tanah.
Wilson mengatakan Brown menjawabnya dengan kata-kata kotor, lalu memegang moncong pistolnya dan memutarnya ke arah paha Wilson. Polisi tersebut memberitahu para penyelidik: ”Pada saat itu, saya merasa pasti ia akan menembak saya. Itulah saya kira tujuannya.”
Wilson mengatakan ia berhasil mendorong moncong pistol itu menjauhinya dan menembak ke arah Brown, yang pada awalnya kaget tetapi kemudian berusaha memukul Wilson lagi. Satu lagi tembakan dilepaskan, dan Brown berlari menjauhi mobil.
Uji DNA, termasuk dalam dokumen dewan juri, menyebut DNA Brown terdapat pada sisi luar salah satu pintu mobil, pada pegangan pintu di dalam mobil dan pada celana Wilson.
Wilson mengatakan ia mengejar Brown dan berteriak kepadanya agar berhenti dan duduk di atas tanah. Itulah saatnya ketika polisi itu mengatakan Brown berlari ke arahnya dengan tangannya dalam pinggang dan dengan wajah yang paling agresif yang pernah dilihatnya pada seseorang.
Kesaksian Dorian Johnson, teman Brown hari itu, kepada dewan juri mengatakan Brown tidak berlari ke arah polisi.
Wilson mengatakan ia melepaskan beberapa tembakan dan berteriak lagi agar Brown berhenti, tetapi ketika ia terus mendekat, Wilson melepaskan tembakan lagi.
Ketika Brown berada pada jarak dua hingga tiga meter dari Wilson, polisi tersebut melepaskan beberapa tembakan terakhir, termasuk satu yang mengenai kepala Brown dan mengakibatkannya jatuh ke aspal.
Dokumen tersebut mencakup dua laporan otopsi yang terpisah, yang mengatakan Brown ditembak paling sedikit enam kali.