Sebuah organisasi hak-hak sipil Amerika mengatakan, kesenjangan sosial dan ekonomi tetap ada di Amerika, meskipun perekonomian telah stabil sejak Depresi Besar hampir satu dasawarsa lalu.
Dalam Laporan Situasi Kulit Hitam Amerika 2016, National Urban League memberi sebuah retrospeksi mengenai kesetaraan ras di Amerika sejak dari laporan itu mulai diterbitkan pada tahun 1976.
Persamaan yang kita saksikan pada tahun 2016 dibanding dengan 1976 "menyedihkan", kata Presiden Urban League, Marc Morial ketika meluncurkan laporan itu Selasa di Washington, DC.
Tingkat pengangguran warga Amerika keturunan Afrika masih dua kali lipat dari warga kulit putih, terlepas dari tingkat pendidikan dan pendapatan rumah tangga sekitar 40 persen lebih rendah, kata laporan itu.
Dan warga kulit hitam pada tahun 2016 hanya sedikit lebih kecil kemungkinannya hidup dalam kemiskinan daripada 40 tahun lalu.
Gambaran peradilan pidana juga tidak lebih menggembirakan, menurut laporan tersebut. Pada ratusan departemen kepolisian AS, persentase petugas polisi kulit putih lebih tinggi dari 30 persen daripada populasi masyarakat yang mereka layani.
Laporan ini menantang para pemimpin politik bangsa untuk mengatasi kesenjangan dengan melaksanakan sebuah Rencana Marshall yang disusun oleh kelompok itu, sebuah prakarsa Amerika yang berhasil membangun kembali Eropa Barat setelah Perang Dunia II.
Pada tahun 1948, AS menyediakan dana setara dengan nilai sekarang sekitar $ 130 miliar kepada negara-negara Eropa Barat selama empat tahun.
Dengan rencana Main Street Marshall Plan yang dikembangkan oleh Urban League ini, diusulkan berbagai solusi "menyeluruh dan tegas" serta memerlukan investasi sebesar $ 1 triliun selama lima tahun untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi di Amerika. [ps/jm]