Tautan-tautan Akses

Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Tercapai, Keluarga Sandera Lega Namun Tak Gembira


Sejumlah kerabat dari para sandera yang ditawan oleh Hamas di Gaza bereaksi terhadap pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas saat berunjuk rasa di Tel Aviv, pada 15 Januari 2025. (Foto: AP/Ohad Zwigenberg)
Sejumlah kerabat dari para sandera yang ditawan oleh Hamas di Gaza bereaksi terhadap pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas saat berunjuk rasa di Tel Aviv, pada 15 Januari 2025. (Foto: AP/Ohad Zwigenberg)

Warga Israel mengungkapkan perasaan mereka yang campur aduk mengenai kesepakatan yang dicapai antara Israel dan Hamas tentang pembebasan sandera pada hari Rabu (15/1).

Keluarga-keluarga sandera Israel yang ditahan di Gaza berkumpul di alun-alun Tel Aviv tempat mereka mengadakan demonstrasi selama lebih dari setahun. Mereka meneriakkan nama-nama sandera dan menuntut pembebasan 98 orang yang ditawan Hamas, hidup dan mati, sejak penculikan mereka pada 7 Oktober 2023.

Setelah lebih dari 15 bulan, masih belum jelas siapa dalam daftar tersebut yang masih hidup dan siapa yang sudah meninggal.

“Saya tidak tahu apa yang akan kami dapatkan kembali. Saya yakin dia masih hidup, tapi saya tidak tahu. Dan saya pikir hal ini tidak akan selesai sampai kita bisa melihatnya,” kata Ifat Kalderon, yang sepupunya, Ofer Kalderon, ditawan di Gaza. Kedua anaknya yang diculik bersamanya dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata sementara pada November 2023.

Berdasarkan perjanjian tersebut, kelompok pertama yang dari 33 sandera diperkirakan akan dikembalikan ke Israel pada Minggu (19/1) sebelum negosiasi pembebasan 65 sandera lainnya dimulai sekitar dua minggu kemudian.

Sharon Smadar, seorang pengunjuk rasa, meragukan pembebasan sandera tahap ke-2 akan terwujud.

“Saya khawatir pemerintah kami akan melakukan kekeliruan, dan membatalkan kesepakatan tersebut. Saya juga khawatir dengan perundingan tahap kedua. Prajurit muda, seperti Nimrod Cohen dan Matan Zangauker, seharusnya dibebaskan secepat mungkin. Saya tidak yakin pemerintah akan mampu melakukan perundingan pembebasan sandera tahap kedua karena adanya tekanan dari sayap kanan (koalisi Israel),” katanya. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG