Gedung Putih kecewa dengan langkah Mesir yang melarang beberapa warga Amerika meninggalkan negara itu. Sementara ketegangan yang dipicu oleh penyelidikan mengenai LSM pro-demokrasi yang didanai asing meningkat, warga tersebut mencari perlindungan di kedutaan besar Amerika di Kairo.
Gedung Putih hari Senin mengatakan telah membahas situasi itu dengan pihak berwenang militer Mesir dan menyatakan keprihatinannya. Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan pejabat-pejabat Amerika sedang berupaya menyelesaikan masalah itu secepat mungkin.
Keputusan memberi perlindungan bagi beberapa warga Amerika itu menyusul razia Mesir terhadap beberapa organisasi LSM, termasuk yang didanai pemerintah Amerika, dan penerapan larangan bepergian atas setidaknya enam orang Amerika dan empat orang Eropa.
Termasuk yang dilarang adalah Sam LaHood dari Institut Republik Internasional (IRI). Ia adalah putra Menteri Transportasi Amerika, Ray LaHood. Tidak jelas apakah LaHood berada di kedubes, tetapi seorang mantan pejabat IRI dikutip harian The Washington Post hari Minggu mengatakan para koleganya itu akan mencari perlindungan diplomatik hanya jika akan ditangkap.
Para pejabat Amerika mengatakan sebuah delegasi militer Mesir dijadwalkan datang ke Washington minggu ini untuk pertemuan biasa membahas masalah LSM itu. Amerika baru-baru ini mengancam akan menahan bantuan tahunan senilai 1,3 miliar dolar bagi militer jika gagal mengambil langkah-langkah menuju demokrasi, termasuk menghormati LSM.
