Tautan-tautan Akses

Ketua DPR AS Minta Presiden Columbia University Mundur


Presiden Columbia University Nemat "Minouche" Shafik bersaksi di hadapan anggota DPR AS dalam sebuah sesi sidang di Gedung Capitol, Washington, pada 17 April 2024. (Foto: Reuters/Ken Cedeno)
Presiden Columbia University Nemat "Minouche" Shafik bersaksi di hadapan anggota DPR AS dalam sebuah sesi sidang di Gedung Capitol, Washington, pada 17 April 2024. (Foto: Reuters/Ken Cedeno)

Ketua DPR AS Mike Johnson berbicara kepada wartawan setelah bertemu Presiden Columbia University Minouche Shafik ketika para pengunjuk rasa mengejeknya dari jauh.

Johnson meminta Shafik mundur dari jabatan sebagai presiden “salah satu institusi akademis terkemuka di Amerika.”

Delegasi kongres juga berbicara dengan mahasiswa Yahudi di Columbia yang mengaku takut datang ke kampus.

Massa di dekat konferensi pers meneriakkan “Kami tidak bisa mendengar Anda” dan Johnson menjawab, “nikmati kebebasan berbicara Anda.”

Protes mahasiswa atas perang Israel dengan Hamas bermunculan di semakin banyak kampus setelah lebih dari 100 demonstran di Columbia University ditangkap pekan lalu.

Para mahasiswa menyerukan universitas-universitas untuk memisahkan diri dari perusahaan mana pun yang mendukung upaya militer Israel di Gaza – dan dalam beberapa kasus dari Israel sendiri.

“Perkemahan anti-Israel bermunculan di universitas-universitas di seluruh negeri ini. Kegilaan ini harus dihentikan,” cetus Johnson yang ditingkahi ejekan para mahasiswa.

Protes di banyak kampus diatur oleh koalisi kelompok mahasiswa. Kelompok-kelompok itu umumnya bertindak secara independen, meskipun para mahasiswa mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh rekan-rekan mereka di universitas lain.

Enam belas senator fraksi Republik di negara bagian New York, pada Rabu (24/4), menulis surat kepada Kathy Hochul meminta gubernur dari Partai Demokrat itu mengerahkan Garda Nasional ke Columbia University untuk melindungi mahasiswa dan staf Yahudi di kampus tersebut. [ka/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG