Ketua DPR Amerika Nancy Pelosi, Rabu (17/1) mengusulkan agar Presiden Donald Trump menunda pidato kenegaraannya atau mempertimbangkan penyampaiannya secara tertulis, apabila penutupan sebagian kegiatan pemerintahan atau shutdown belum juga berakhir pekan ini.
Pelosi menyebut alasan mengenai persiapan keamanan yang diperlukan untuk kegiatan tahunan di Kongres itu, yang dijadwalkan berlangsung pada 29 Januari mendatang.
Dalam suratnya kepada Trump, Pelosi menyatakan bahwa para petugas Dinas Rahasia Amerika, yang menjaga keamanan presiden dan keluarganya, serta Departemen Keamanan Dalam Negeri, tidak didanai selama shutdownberlangsung, sementara departemen-departemen penting juga lumpuh akibat perumahan paksa para pegawai mereka. Para petugas keamanan Trump telah bekerja tanpa digaji sejak 22 Desember.
Tetapi Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen mengatakan badan-badan keamanan “siap sepenuhnya untuk mendukung dan mengamankan pidato kenegaraan itu.” Ia juga menyatakan terima kasihnya kepada para petugas Dinas Rahasia yang mementingkan misi dan pengabdian mereka dan atas semua yang mereka lakukan setiap hari untuk mengamankan negara.
Pelosi menentang permintaan Trump akan dana lebih dari 5 miliar dolar untuk membangun tembok di perbatasan Amerika-Meksiko. Trump mengatakan tembok itu diperlukan untuk mencegah masuknya orang-orang ke Amerika secara ilegal, dan untuk menghentikan arus obat-obat terlarang. Pelosi dan para pemimpin partai Demokrat lainnya mengatakan tembok itu merupakan solusi yang mahal dan tidak efektif dan menyatakan dana dalam jumlah yang lebih sedikit dapat digunakan untuk langkah-langkah keamanan lainnya di perbatasan.
Penundaan pidato kenegaraan akan menghalangi presiden memiliki platform di mana ia dapat terus menekan fraksi Demokrat untuk memenuhi permintaannya.
Trump tidak mengeluarkan pernyataan terbuka mengenai langkah itu pada hari Rabu. [uh]
