Ketua DPR AS Nancy Pelosi hari Selasa (7/6) meminta mitra-mitranya dari Partai Republik di Kongres untuk mengambil tindakan karena “kita harus melindungi anak-anak kita” dari kekerasan senjata api.
Pernyataan Pelosi itu disampaikan dalam konferensi pers di depan Tugu Peringatan Kekerasan Senjarta Api di kawasan Monumen Nasional, Washington DC.
Deretan bunga putih dan merah ditanam mengelilingi Monumen Nasional sebagai bagian dari monumen peringatan yang dibuat oleh organisasi Gabby Giffords, mantan anggota Kongres yang selamat dari insiden penembakan tahun 2011. Giffords tertembak di bagian kepala, namun dapat diselamatkan.
Ada 45.222 bunga yang ditanam, mewakili jumlah warga Amerika yang meninggal karena kekerasan senjata api setiap tahun.
“Menghentikan kekerasan senjata api membutuhkan keberanian,” ujar Giffords, mantan anggota DPR dari negara bagian Arizona. “Keberanian untuk melakukan apa yang benar. Keberanian untuk menggagas ide-ide baru. Saya telah melihat keberanian besar ketika hidup saya dipertaruhkan. Sekarang saatnya untuk bersatu. Bertanggungjawab. Baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik, semuanya. Kita tidak boleh berhenti berjuang. Berjuang, bertarung, berani. Bangsa ini mengandalkan kita,” tegasnya.
Acara ini dilangsungkan seiring upaya Partai Demokrat mendorong disahkannya aturan hukum baru pasca penembakan di SD Robb, di kota Uvalde, Texas, 24 Mei lalu, yang menewaskan 19 siswa dan dua guru.
Senator Chris Murphy yang memimpin diskusi tentang aturan hukum ini bersama mitranya dari Partai Republik, mengatakan “Senat perlu bertindak sekarang. Senat tidak bisa menunggu lebih lama lagi.” [em/ka]