Tautan-tautan Akses

Ketua DPR Optimistis dengan RUU Infrastruktur Biden


Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemimpin Kongres di Gedung Putih, Washington, untuk membahas masalah infrastruktur.
Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemimpin Kongres di Gedung Putih, Washington, untuk membahas masalah infrastruktur.

Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, Rabu (12/5), memuji pertemuan antara para pejabat Gedung Putih dan para wali kota dari Los Angeles, Kansas City, dan Richmond tentang infrastruktur sebagai sebuah hal yang positif.

Berbicara kepada wartawan, Pelosi mengatakan “ini merupakan pertemuan yang positif, dalam arti menyepakati infrastruktur apa yang ingin kami bangun di Amerika, menetapkan apa yang akan termasuk dalam pembangunan itu.”

“Presiden memiliki visi. Kongres akan bekerja sesuai mandatnya, tetapi saya sangat optimistis dengan kemampuan kita untuk meloloskan RUU semacam itu,” tambahnya. “Saya lebih optimistis meloloskan RUU ini secara bipartisan, tapi kita lihat saja nanti.”

Namun, Pelosi hanya merujuk pada bidang-bidang yang tidak mereka setujui, dibanding yang mereka setujui. Ia mengatakan anggota parlemen tidak akan memeriksa sebuah daftar, untuk kemudian mengatakan “ya untuk ini, tidak untuk itu.”

Namun, ia mengidentifikasi bidang “yang tidak sepenuhnya disetujui adalah soal mobil listrik.”

Sementara itu para pemimpin Partai Republik di Kongres mengisyaratkan ketidakinginan mereka untuk menyetujui gagasan Presiden Joe Biden untuk menanamkan investasi besar-besaran pada pembangunan infrastruktur, sebaliknya bersikeras pada paket rancangan undang-undang (RUU) yang jauh lebih kecil. Mereka juga menolak gagasan untuk menaikkan pajak untuk perusahaan dan orang-orang yang lebih berada untuk membayar kebutuhan pembangunan infrastruktur itu.

Untuk pertama kalinya Biden mengundang empat pemimpin tinggi di Kongres. Dalam pertemuan di ruang kerjanya, Biden mengatakan bahwa ia siap mengkompromikan usulan pembukaan lapangan kerja dan keluarga yang bernilai $4 triliun itu.

Setelah hampir dua jam, kedua pihak sepakat tentang perlunya anggara untuk pekerjaan umum dan berjanji akan bekerja sama sebaik mungkin. [em/jm]

XS
SM
MD
LG