Ketua fraksi Republik di Senat AS, Mitch McConnell hari Selasa (8/9) mengatakan Senat yang dikuasai fraksi Republik akan melakukan pemungutan suara "secepatnya minggu ini" mengenai undang-undang bantuan terkait COVID-19 setelah perundingan dengan Partai Demokrat macet bulan lalu.
“Tidak memuat ide yang disukai partai kami. Saya yakin Partai Demokrat akan beranggapan sama. Namun Partai Republik yakin banyaknya perbedaan serius diantara kedua partai seharusnya tidak menghalangi kesepakatan di mana kita bisa menyetujui dan membuat undang-undang yang membantu bangsa kita" kata McConnell dalam pernyataan.
Senat kembali ke Capitol Hill (Kongres) Selasa untuk sesi pra-pemilu yang dipersingkat sementara harapan meredup akan disahkannya RUU bantuan lain untuk mengatasi merosotnya ekonomi karena pandemi virus corona. Setelah kesepakatan bipartisan berhasil meloloskan paket bantuan COVID-19 senilai hampir $3 miliar pada musim semi lalu, kedua pihak belum bisa mencapai kesepakatan lainnya. Dewan Perwakilan Rakyat tidak akan kembali bertugas hingga 14 September.
Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows Selasa pagi mengatakan ia optimistis langkah lain akan disahkan sebelum pemilihan presiden pada 3 November. Tetapi Meadows tidak memberi indikasi kemajuan dalam pembicaraan dengan Fraksi Demokrat di Kongres.
Ketua DPR Nancy Pelosi Minggu mencuit "McConnell mungkin telah menyatakan" jeda "untuk tanggapan Amerika terhadap virus corona, tetapi jelas tidak demikian halnya dengan virus."
AS memiliki kematian COVID-19 yang dikonfirmasi terbanyak di dunia, dengan hampir 190.000. AS juga mencatat 6,3 juta kasus penularan virus corona, terbanyak di dunia, hampir seperempat dari lebih 27,3 juta kasus di seluruh dunia, menurut Johns Hopkins University. [my/ka]