Tautan-tautan Akses

Ketua Taliban Bantah Ia Telah Mati


Mullah Akhtar Mansour, pemimpin Taliban (Foto: dok.)
Mullah Akhtar Mansour, pemimpin Taliban (Foto: dok.)

Taliban Afghanistan merilis sebuah pesan audio hari Sabtu (5/12), yang konon dari pemimpin tertingginya, Mullah Akhtar Mansour, yang menyangkal laporan-laporan ia tewas dalam tembak-menembak awal pekan ini.

Taliban memberikan rekaman audio yang katanya dibuat oleh Mullah Mansour kepada VOA untuk membuktikan bahwa ia masih hidup. Berbicara dalam bahasa Pashto, salah satu dari dua bahasa yang digunakan di Afghanistan, ia berulang kali menegaskan bahwa laporan-laporan tentang kematiannya dalam tembak-menembak itu tidak berdasar. Mansour mengatakan, insiden yang dilaporkanitu tidak ada, dan ia masih hidup dan sehat.

"Saudara-saudaraku, laporan itu tidak betul dan sama sekali tidak berdasar, kata ketua Taliban itu. Ia menambahkan, desas-desus adalah bagian dari perang propaganda musuh untuk menimbulkan kesan adanya perpecahan dalam kepemimpinan Taliban dan bahwa telah terjadi pertikaian maut," ujarnya.

Pemerintah Afghanistan mengumumkan Rabu bahwa Mansour luka parah ketika terjadi tembak-menembak dalam pertemuan komandan Taliban di Pakistan."

Beberapa pejabat di Kabul menyatakan, pemimpin Taliban itu tewas karena luka-luka yang dideritanya di Kuchlak, kota kecil dekat Quetta, di Pakistan barat daya.

Mansour menuduh pemerintah Afghanistan melancarkan kampanye propaganda untuk memfitnah dan memecah-belah Taliban.

"Jika Anda mempercayai saya, saya belum pernah mengunjungi daerah Kuchlak di Quetta sejak lama,” kata Mansour dalam pesan audionya itu.

Dia bertekad Taliban akan melanjutkan perjuangan sampai terbentuknya "sistem pemerintahan Islam" di Afghanistan.

Dalam upaya untuk meyakinkan keabsahan pesannya itu, Mansour menyebut sembilan warga sipil yang tewas hari Jumat akibat serangan mortir dekat sebuah masjid di provinsi Maidan Wardak di Afghanistan Tengah. Pasukan Afghanistan telah melancarkan serangan mortir di daerah itu dalam bentrokan dengan pejuang Taliban.

Mansour mengatakan, ia berduka atas insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban.

Walaupun pesan audio itu belum dibuktikan kebenarannya oleh para ahli intelijen, suara itu sama dengan pesan-pesan sebelumnya yang disampaikan Mansour. Seorang pejuang Taliban yang dulunya dekat dengan Mansour mengatakan kepada VOA, ia percaya pesan audio itu asli. [ps/ii]

XS
SM
MD
LG