Tautan-tautan Akses

Ketua Tim Olimpiade Iran Janji Tidak akan Menghukum Atlet Panjat Tebing yang Tak Berjilbab


Atlet panjat tebing asal Iran, Elnaz Rekabi, berkompetisi dalam final kategori Boulder dan Lead dalam turnamen IFSC Climbing Asian Championship di Seoul, pada 16 Oktober 2022. (Foto: Rhea Khang/International Federation of Sport Climbing via AP)
Atlet panjat tebing asal Iran, Elnaz Rekabi, berkompetisi dalam final kategori Boulder dan Lead dalam turnamen IFSC Climbing Asian Championship di Seoul, pada 16 Oktober 2022. (Foto: Rhea Khang/International Federation of Sport Climbing via AP)

Presiden Komite Olimpiade Nasional Iran Mahmoud Khosravi Vafa, pada Kamis (20/10), mengatakan atlet panjat tebing Elnaz Rekabi tidak akan dihukum atau diskors setelah menyelesaikan pertandingan di Korea Selatan akhir pekan lalu tanpa mengenakan jilbab – suatu hal yang wajib di negaranya.

Meskipun demikian para pendukung Rekabi tetap khawatir dengan nasib atlet panjat tebing berusia 33 tahun itu, setelah atlet-atlet lain menjadi sasaran pemerintah karena mendukung demonstrasi yang telah menyelimuti Iran selama hampir tujuh minggu.

Para aktivis mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 200 orang dan menangkap ribuan orang lainnya yang berunjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun yang meninggal dalam tahanan polisi moral setelah ditangkap karena tidak mengenakan jilbab secara benar. Demonstrasi itu telah meluas pada isu-isu lain, termasuk ketidakpuasan pada pemerintahan Ali Khamenei.

Berbicara pada Associated Press di Seoul, Khosravi Vafa mengatakan tidak ada alasan untuk menjatuhkan tindakan disipliner terhadap Rekabi karena tidak mengenakan jilbab atau hijab. Hal ini, menurutnya, merupakan tindakan yang “tidak disengaja.”

Akun Instagram yang terkait dengan Rekabi juga menggambarkan keputusan untuk tidak mengenakan jilbab itu sebagai keputusan yang “tidak disengaja,” dan ia langsung mengenakan jilbabnya kembali setibanya di Teheran pada Rabu (19/10).

Rekabi mengatakan ia terburu-buru ingin mengikuti pertandingan, meskipun video yang dipasang pada Minggu (16/10) menunjukkan ia santai dan melambaikan tangan ke arah kerumunan.

“Ini masalah kecil. Saya terkejut hal ini menjadi pembicaraan banyak orang,” ujar Khosravi Vafa, meskipun demonstrasi memprotes kewajiban mengenakan jilbab telah terjadi di lebih dari 100 kota. “Dalam pandangan kami ini bukan masalah besar,” tambah Khosravi Vafa.

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah membahas isu Rekabi ini dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach di sela-sela sidang Majelis Umum Komite Olimpiade Internasional di Seoul. Ia juga mengaku telah berbicara dengan Rekabi.

“Saya berbicara dengannya (Rekabi.red) dan mengatakan kepadanya bahwa ia pasti sangat berbakat dalam olahraga ini dan harus melanjutkan hal ini. Supaya lolos ke Olimpiade Paris, Anda akan didukung penuh oleh Komite Olimpiade Iran,” ujarnya.

Komite Olimpiade Internasional mengatakan Rekabi “telah kembali ke Iran dengan selamat dan kini bersama keluarganya.”

Namun Khosrafi Vafa mengatakan Rekabi diundang “seorang tamu di hotel Komite Olimpiade Iran selama satu hari, bersama keluarganya.”

Belum jelas apakah Rekabi memilih untuk tinggal.

Foto yang dipublikasikan media pemerintah Iran menunjukkan Rekabi sedang dalam suatu pertemuan setelah kembali ke Teheran dengan mengenakan topi baseball berwarna hitam dan jaket dengan penutup kepala atau hoodie, yang dikenakannya selama dalam penerbangan.

Khosravi Vafa mengatakan Rekabi akan kembali ke kampung halamannya pada Kamis. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG