Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Sabtu (21/7) mendukung pernyataan Presiden Hassan Rouhani bahwa Iran mungkin memblokir ekspor minyak negara-negara Teluk jika ekspor minyak Iran dihentikan. Khamenei juga menyatakan bahwa perundingan dengan Amerika Serikat akan merupakan suatu kekeliruan yang nyata.
Ancaman Rouhani awal bulan ini untuk mengganggu pengiriman minyak dari negara-negara tetangganya itu muncul sebagai reaksi atas sanksi-sanksi mendatang Amerika dan upaya-upaya Washington untuk memaksa semua negara agar berhenti membeli minyak Iran.
"(Khamenei) mengatakan, pernyataan presiden bahwa ‘jika minyak Iran tidak diekspor, tidak akan ada minyak negara di kawasan Teluk yang diekspor,’ merupakan pernyataan penting yang mencerminkan kebijakan dan pendekatan sistem Iran,” sebut situs resmi Khamenei.
Para pejabat Iran pada masa lalu mengancam akan memblokir Selat Hormuz, suatu jalur utama pelayaran kapal tanker, sebagai pembalasan atas setiap tindakan bermusuhan Amerika.
Khamenei memanfaatkan pidato di hadapan para pejabat kementerian luar negeri pada hari Sabtu (21/7) untuk menolak pembicaraan baru dengan Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump memutuskan untuk keluar dari perjanjian internasional tahun 2015 terkait program nuklir Iran.
"Kata-kata dan bahkan tanda tangan Amerika tidak dapat diandalkan, karena itu perundingan dengan Amerika tidak berhasil,” sebut Khamenei. [uh]