Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, Senin (22/2), bahwa Iran dapat meningkatkan tingkat pengayaan uranium ke tingkat apa pun yang dibutuhkan negara itu, termasuk hingga 60 persen.
Pernyataan itu muncul di tengah kebuntuan antara Iran dan Amerika Serikat berlanjut selama masa depan kesepakatan nuklir Iran.
Televisi pemerintah mengutip Khamenei, Senin (22/2), yang mengatakan “Amerika dan negara-negara Eropa dalam kesepakatan itu telah menggunakan bahasa yang tidak adil terhadap Iran. ... Iran tidak akan menyerah pada tekanan. Sikap kami tidak akan berubah.”
Dia mengatakan tingkat pengayaan uranium Iran tidak akan dibatasi hingga 20 persen.
Di bawah perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan enam negara kuat dunia, Iran dibatasi untuk memurnikan uranium hingga 3,67 persen. Namun, Iran telah melanggar perjanjian itu sejak Amerika Serikat menarik diri dari pakta tersebut selama pemerintahan Trump dan telah kembali memperkaya uranium hingga 20 persen.
“Kami akan naikkan ke tingkat apa pun yang dibutuhkan negara. ... Kami dapat meningkatkannya menjadi 60 persen,” katanya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan komentar Khamenei itu “terdengar seperti ancaman.” Dia menambahkan, “Kami tidak akan menanggapi secara spesifik pernyataan yang bersifat hipotesis dan dibuat untuk unjuk kekuatan.”
Pekan lalu, pemerintahan Biden mengatakan siap untuk berbicara dengan Iran tentang kemungkinan kedua negara kembali ke meja perjanjian nuklir. [lt/ft]