Ekuitas global bergerak, mata uang poundsterling menguat ke nilai yang terbaik sejak tahun 2008 dan Departemen Keuangan diguncang anjloknya harga emas ketika semakin menguat tanda-tanda bahwa Inggris akan tetap menjadi bagian dari Uni Eropa, beberapa hari sebelum dilangsungkannya referendum.
Indeks saham Standard & Poor 500 menguat ke titik tertinggi dalam satu bulan, demikian pula Indeks Stoxx Eropa 600 yang mencapai peningkatan terbaik sejak Agustus lalu, sementara pasar-pasar saham yang sedang berkembang menguat.
Indeks Sterling naik dua persen, obligasi Spanyol meningkat dan resiko kredit menurun ke titik terendah sejak Maret lalu. Harga minyak bersaing dengan harga bahan-bahan industri, sementara emas anjlok ke titik terendah dalam satu bulan. Obligasi 10 tahun justru naik.
Jajak pendapat yang dilangsungkan akhir pekan lalu menunjukkan 45% pemilih akan mendukung sikap “Tetap Menjadi Bagian” dari Uni Eropa, sementara 42% pemilih mendukung Inggris “Keluar” dari Uni Eropa atau yang dikenal sebagai “Brexit”.
Kepala Peneliti di Julius Baer Group Ltd di Zurich Christian Gattiker mengatakan “ini minggu yang sangat sibuk tetapi luar biasa karena Inggris akan melangsungkan referendum. Kami diarahkan untuk mendorong skenario Brexit dan kini kami melihat ada langkah penyeimbang yang menjadikan situasi ini lebih seimbang, lebih sejalan dengan apa yang diinginkan para investor sebelumnya”.
Indeks MSCI All Country World melonjak 2,1 persen pada Senin pagi (20/6), peningkatan tertinggi sejak 1 Maret. Sementara Indeks MSCI Emerging Market Currency naik 0,8 persen dan harga-harga komoditis naik untuk hari kedua. [em/al]
