Fitriani Nasution dengan cermat mengoles telur ikan warna merah di atas nasi pulen yang masih sedikit mengepulkan asap hangat. Sambil bekerja, ia berceloteh,“Dari Indo tuh saya nggak tau sushi itu gimana, taunya Cuma yah dari Jepang gitu ya. Nggak tau malah sampai disini kerjanya buat sushi". Sekarang Fitri sangat mahir menggulung sushi setelah bekerja 4 tahun di kedai perusahaan Kikka. Perusahaan sushi yang berbasis di California sejak tahun 1986 ini dimulai oleh Tonny Soesanto, seorang imigran asal Indonesia. Kikka mempekerjakan sekitar 1500 pegawai dan memiliki lebih dari 100 kedai di berbagai tempat di Amerika.
Perusahaan Kikka bekerja sama dengan jaringan supermarket Wholefoods yang menawarkan makanan sehat dan organik. Setiap supermarket Wholefoods yang baru dibuka di negara bagian Colorado menyediakan kedai khusus untuk perusahaan Kikka membuat dan menjual sushi segar bagi pelanggan. Manajer Wholefoods, Louis Karp berkata,” Banyak pelanggan kami yang mencari sushi dan Kikka adalah perusahaan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.”
Potongan ikan tuna dan salmon segar yang masih mentah adalah ciri khas sushi yang membuat makanan ini memerlukan penanganan khusus. Fitri dan 4 orang pegawai Kikka di lokasi ini membuat ratusan sushi setiap hari. Sushi yang telah selesai dikemas menarik lengkap dengan kecap asin, washabi dan potongan jeruk lemon ini harus didinginkan di bawah suhu 5 derajat Celcius sebelum dijajarkan untuk dijual. Ketentuan ini adalah peraturan dari departemen kesehatan yang harus dipatuhi oleh Kikka dan perusahaan sushi lainnya di negara bagian Colorado.
Seorang pelatih pembuat Sushi senior, Eric Cantona, melatih pegawai baru untuk menyiapkan dan menggulung sushi di berbagai lokasi kedai Kikka. Menurut Eric,”Tantangnnya kadang orang yang pertama membuat sushi itu kan belum tahu sama sekali, masih buta tentang sushi. Secara bertahap kita mengajar mereka apa jenis-jenisnya.” Membuat sushi tidak sulit dan bagi Fitri pekerjaan ini seperti membuat karya seni karena warna sushi yang cerah dirangkai hingga menarik.
Eric menambahkan kalau kebanyakan pegawai Kikka adalah warga Indonesia. “Supaya gampang komunikasinya”, ujarnya. Dari ribuan pegawai Kikka yang tersebar di berbagai negara bagian di sebelah barat Amerika, sekitar 75% diantaranya adalah warga Indonesia. Perundangan Amerika melarang perusahaan untuk melakukan diskriminasi apapun namun lowongan pekerjaan dalam perusahaan kebanyakan diteruskan dari mulut ke mulut dan menarik lebih banyak warga Indonesia.
Pengunjung supermarket Wholefoods kebanyakan adalah warga yang mementingkan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan segar. Ariel Weiss, seorang perempuan muda yang tinggal di daerah sekitar, membeli sushi di kedai Kikka, “Semuanya terlihat bagus, segar dengan paduan warna yang sangat menarik. Kedai ini terlihat bersih dan ditata dengan baik. Supermarket ini adalah favorit saya dan kedai ini terutama membuat saya makin suka kesini.”
Perusahaan Kikka terus mengembangkan usahanya dengan menambah kedai di berbagai tempat, baik dalam supermarket, kantin kampus maupun kedai mandiri di pinggir jalan. Dengan semakin sukses menjual makanan sehat ala Jepang ini, Kikka membuka semakin banyak lowongan pekerjaan yang dicari oleh kebanyakan imigran asal Indonesia di Amerika.