Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menginspeksi sebuah peternakan ayam yang dibangun di kawasan sebelah selatan Pyongyang dan menyerukan perbaikan terhadap industri unggas negara itu yang menurutnya sudah ketinggalan zaman.
Kantor berita pemerintah KCNA, yang memuat laporan itu, Kamis (23/7), tidak mengungkapkan kapan tepatnya kunjungan Kim ke kawasan Hwangju itu. Laporan itu juga tidak menyebut pernyataan apapun dari Kim mengenai sanksi-sanksi internasional yang diprakarsai AS terkait program nuklir Pyongyang, yang telah meningkatkan tekanan terhadap perekonomian Korea Utara yang buruk.
Kunjungan Kim ke peternakan ayam berbeda dengan kunjungan Kim ke lokasi pembangunan rumah sakit di Pyongyang, Senin lalu. Dalam kunjungan ke proyek rumah sakit, Kim mengecam keras para pejabat yang ditunjuk mengawasi pembangunan fasilitas kesehatan itu atas perencanaan dan pengelolaan anggaran yang buruk.
Kim tampaknya dalam suasana hati yang lebih baik di peternakan ayam. KCNA mengutip pernyataan Kim yang menyebutkan bahwa fasilitas itu akan memproduksi ribuan ton daging ayam dan puluhan juta telur yang lezat dan berkualitas setiap tahunnya. Fasilitas tersebut, katanya juga, akan memberi kontribusi signifikan pada kebutuhan pangan rakyatnya.
Kim menggambarkan fasilitas itu sebagai peternakan contoh. Ia ingin peternakan-peternakan ayam lainnya di berbagai penjuru negara itu, yang umumnya sudah beroperasi sekitar 20 tahun, dimodernisasi seperti fasilitas tersebut.
Korea Utara telah mengalami kekurangan pangan kronis selama puluhan tahun. Sistem pertanian dan peternakannya, yang sudah ketinggalan zaman, sangat bergantung pada bantuan asing. Sanksi-sanksi internasional yang diprakarsai AS semakin menyulitkan kemampuan negara itu untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.
Organisasi-organisasi internasional mengatakan, rata-rata warga Korea Utara mengonsumsi lebih sedikit kalori dibandingkan dengan warga negara-negara lain. Asupan pangan rakyat negara itu umumnya kurang daging, susu dan dan sumber-sumber protein dan lemak lain. [ab/uh]