Amerika Serikat akan kembali membantu Palestina dan mengumumkan pada Rabu (7/4) bahwa AS mengalokasikan $235 juta dalam bentuk bantuan kemanusiaan, ekonomi, dan pembangunan. Langkah ini membalik keputusan pada masa Trump yang menghapus pendanaan itu.
Sebagian besar dana – $150 juta – akan disalurkan melalui Badan PBB untuk urusan pengungsi Palestina (UNRWA).
Sementara $10 juta akan disalurkan melalui Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (US Agency for International Development/USAID) untuk program pembangunan perdamaian.
Lalu, $75 juta akan mendanai bantuan ekonomi dan pembangunan di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Program bantuan keamanan juga akan dihidupkan kembali.
“Bantuan luar negeri Amerika bagi rakyat Palestina mempunyai peran penting dalam menunjang kepentingan dan nilai-nilai Amerika,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dalam pernyataan yang mengumumkan bantuan ini.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan, “Bantuan ini penting bagi mereka yang sangat membutuhkan, membina pembangunan ekonomi, dan mendukung saling pemahaman antara Israel dan Palestina, koordinasi keamanan, dan stabilitas. Ini juga sejalan dengan nilai-nilai dan kepentingan dari sekutu dan mitra kami.”
Pada 2018, ketika hubungan antara pemerintahan Trump dan pemimpin Palestina memburuk sehubungan keputusan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan Kedutaan AS ke sana, pemerintahan Trump memotong lebih dari $200 juta bantuan bilateral.
Tahun itu, AS juga mulai mengurangi dukungannya untuk UNRWA, dan akhirnya menarik lebih dari $300 juta bantuan itu.
UNRWA membantu sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, dan Suriah dengan menyediakan layanan penting, termasuk pendidikan dan layanan kesehatan. [jm/ka]