Sears Holdings Corporation Jumat malam (10/10) mengumumkan bahwa perusahaan itu telah mendeteksi pembobolan data toko-toko anak perusahaannya, Kmart, mulai bulan lalu dan bahwa data kartu debit dan kredit pelanggan tertentu mungkin telah diretas.
Pencurian data di Kmart adalah yang terbaru dari sejumlah insiden yang dialami sejumlah peritel besar termasuk Target, Supervalu dan Home Depot. Namun bagi Hoffman Estates, perusahaan induk yang berkantor di Illinois, pembobolan ini terjadi saat perusahaannya mengalami kerugian dan penurunan penjualan, selagi berjuang agar tetap relevan bagi pelanggan.
Sears Holdings, yang juga mengoperasikan toko Sears, mengatakan bahwa divisi teknologi informasi Kmart mendeteksi pada hari Kamis bahwa sistem data pembayarannya telah dibobol. Namun Sears tidak bisa memberikan informasi mengenai jumlah kartu yang terkena.
Meski demikian, Sears mengatakan telah berhasil menghilangkan virus piranti lunak yang menyebabkannya. Sears juga menyatakan bahwa berdasarkan penyelidikan forensik yang sudah dilakukan, tidak ada data pribadi, kartu debet, nomer PIN, alamat email, dan informasi social security yang berhasil diambil oleh pihak peretas. Dan tidak ada bukti bahwa pelanggan yang berbelanja daring melalui Kmart.com terkena dampak.
Sears mengatakan bahwa Kmart segera melakukan penyelidikan menyeluruh dan bekerja sama dengan perusahaan keamanan dunia maya terkemuka. Sears juga mengatakan telah melakukan kerja sama erat dengat pihak penegak hukum federal dan mitra-mitra perbankan dalam penyelidikan yang masih berlangsung. Kmart juga menerapkan piranti lunak yang lebih canggih dalam melindungi data pelanggan.
Pengumuman Sears ini menyusul kejadian di Home Depot beberapa minggu sebelumnya, yaitu toko bahan bangunan terbesar Amerika, dan mengatakan bahwa pembobolan data yang berlangsung berbulan-bulan pada toko-toko di Amerika dan Kanada, telah mengimbas 56 juta kartu debet dan kartu kredit. Ini jauh lebih banyak dibandingkan serangan sebelum Natal 2013 terhadap perusahaan Target., yang mengimbas 40 juta kartu kredit dan kartu debet.