Kekhawatiran bahwa kelompok Negara Islam (ISIS) mulai membanjiri Raqqa di Suriah dan kemungkinan kelompok teror itu melancarkan serangan, memicu Amerika dan sekutu Baratnya untuk fokus pada Raqqa dalam minggu-minggu mendatang.
Pejabat Amerika dan Barat mengatakan, mereka selalu merencanakan untuk merebut Raqqa, yang kini merupakan basis pertahanan paling penting ISIS. Tetapi keputusan untuk melancarkan operasi itu baru digodok dalam beberapa hari ini meskipun ada keprihatinan pasukan di Suriah belum siap.
“Ada kebutuhan mendesak untuk mengisolasi Raqqa,” kata komandan Operation Inherent Resolve kepada wartawan di Pentagon lewat sebuah pernyataan singkat berbentuk video dari Baghdad, Rabu (26/10). “Masukan intelijen kami menunjukkan perencanaan serangan operasi keluar yang signifikan sedang dilakukan.”
“Kami tahu mereka sedang merencanakan sesuatu,” kata Letnan Jenderal Stephen Townsend. “Kami tidak pasti apa yang hendak mereka lakukan.”
Harapannya adalah lewat isolasi dan peningkatan tekanan pada Raqqa koalisi bisa “menangkal” apa pun yang telah direncanakan ISIS. [jm]