Para pejuang pro-pemerintah di Yaman selatan yang didukung oleh kendaraan lapis baja koalisi pimpinan Arab Saudi telah berhasil memukul mundur pemberontak Houthi dan sekutu mereka dari tiga provinsi di selatan, termasuk sebuah pangkalan udara strategis "al-Anad".
Laporan media Arab mengatakan sebanyak 3.000 pasukan darat, termasuk 1.500 tentara dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, serta 1.500 lainnya warga Yaman yang dilatih, didukung tank-tank dan kendaraan infanteri, menandai peningkatan penting keterlibatan koalisi pimpinan Saudi dalam konflik di Yaman.
Video amatir menunjukkan para milisi Yaman selatan, yang didukung oleh koalisi pimpinan Saudi, melakukan tembakan ke udara untuk merayakan kemenangan dalam merebut kota Houtha, ibukota provinsi Lahej. Media Arab melaporkan bahwa koalisi dan para pejuang sekutunya kini menguasai tiga provinsi di selatan.
Namun stasiun televisi milik pemberontak Houthi "al-Masira TV" melaporkan bahwa pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi telah berhasil dipukul mundur dari provinsi Ma'arib yang berada di perbatasan dengan Yaman utara. Klaim pemberontak Houthi ini tidak bisa dikonfirmasi secara independen.
Perdana Menteri Yaman Khaled Bahah mengatakan kepada media Arab bahwa pasukan pro-pemerintah yang diakui secara internasional telah menguasai kota pelabuhan Aden di selatan, termasuk pangkalan udara strategis "al-Anad" dan sedang bergerak untuk merebut daerah-daerah lain yang masih dikuasai pemberontak.
Bahah mengatakan bahwa pertempuran sekarang telah berpindah dari Aden, ke provinsi Lahej, sementara pasukan koalisi terus berfokus pada "segitiga strategis", yaitu kota Aden, serta provinsi Taiz dan Da'alah di utara yang dia harapkan akan segera dapat dibebaskan dari pemberontak.
Tetapi, Perdana Menteri Yaman itu juga menegaskan bahwa pemerintahnya berharap semua pihak akan bersedia datang ke meja perundingan dan meletakkan senjata mereka.
Stasiun TV milik Saudi "al - Arabiya" melaporkan bahwa utusan khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Sheikh Ahmed bertemu dengan para pemimpin Yaman di ibukota Saudi, Riyadh, telah menyerukan agar semua milisi menaati resolusi Dewan Keamanan PBB untuk menarik pasukan mereka dari kota-kota di Yaman.