Koalisi yang didominasi Syiah yang mendukung Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki telah menolak sebuah tawaran dari Arab Saudi untuk membantu mengakhiri kebuntuan yang menghalangi terbentuknya sebuah pemerintah di Baghdad sejak pemilu bulan Maret lalu.
Raja Arab Saudi Abdullah mengundang para pemimpin politik Irak ke Riyadh untuk mengadakan pembicaraan bulan depan setelah hari raya Idul Adha. Ia mengatakan Irak berada di persimpangan jalan dan perlu mengakhiri apa yang disebutnya “konflik sektarian yang buruk”.
Namun seorang juru bicara Aliansi Nasional Syiah, Hassan al-Sunaid, mengatakan para pemimpin politik Irak sedang berusaha mengakhiri kebuntuan itu dan keterlibatan Arab Saudi bisa memperumit situasi.
Sunni Irak yang didukung Aliansi Iraqiya pimpinan bekas Perdana Menteri Ayad Allawi mendapat sebagian besar suara dalam pemilu parlemen 7 Maret namun tidak cukup untuk meraih mayoritas. Usaha perebutan kekuasaan antara politisi Syiah, Sunni dan Kurdi, di Irak telah membuat pemerintahan negara itu tidak berfungsi.