Komet langka yang dijuluki sungrazer itu telah membuat para astronom di seluruh dunia terpesona sejak komet ini ditemukan tanggal 27 November oleh astronom amatir Terry Lovejoy dari Australia, dan kemudian selamat setelah hampir berpapasan dengan Matahari hanya 2,5 pekan kemudian.
Kalangan astronom memprediksi bola raksasa yang bersinar terang, terbuat dari es, debu, dan gas beku itu akan menguap manakala komet itu berpapasan dengan permukaan Matahari pada jarak 140.000 kilometer tanggal 15 Desember. Tetapi, mereka tercengang beberapa hari kemudian ketika komet Lovejoy muncul kembali setelah peristiwa itu, relatif tanpa cacat.
Sungrazer langka ini bahkan muncul lagi untuk terakhir kali di langit di atas belahan bumi bagian Selatan beberapa hari sebelum hari Natal selagi komet itu mulai bergerak menjauhi matahari.
Para astronom mengatakan orbit Komet Lovejoy yang sangat unik itu membuatnya tidak akan muncul lagi sampai tahun 2325.
Para ilmuwan Badan Antariksa Eropa di Observatorium Paranal di Chili memfoto Lovejoy yang sedang meluncur cepat hari Kamis lalu, dan mengatakan ekor komet itu, yang panjangnya jutaan kilometer, bisa terlihat dengan mata telanjang.
Komet Lovejoy adalah sungrazer pertama dalam 40 tahun yang terdeteksi dengan teleskop bumi.
Menurut para ilmuwan, temuan Terry Lovejoy itu luar biasa, karena komet-komet seperti yang ditemukannya biasanya hanya terdeteksi oleh teleskop antariksa yang sangat canggih, seperti roket STEREO milik NASA yang terus mengorbit.