Seorang anggota berpengaruh dari cabang eksekutif Uni Eropa, Thierry Breton, mengundurkan diri pada Senin (16/9) setelah mengkritik kepemimpinan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen tepat ketika ia mencoba menyusun tim baru untuk lima tahun ke depan.
Breton, eksekutif bisnis Prancis dan komisaris untuk pasar internal Uni Eropa yang luas dan baru-baru ini berselisih dengan miliarder teknologi Elon Musk, menyatakan bahwa von der Leyen telah bertindak diam-diam untuk menunjuk pejabat Prancis lain sebagai penggantinya untuk komisi berikutnya.
Dalam unggahan di platform media sosial X yang berisi surat pengunduran dirinya kepada pejabat tinggi Uni Eropa, Breton menilai bahwa langkah von der Leyen "semakin menunjukkan tata kelola yang tidak becus. Saya harus menyatakan bahwa saya tidak dapat lagi menjalankan tugas saya di lembaga ini."
Komisi tersebut mengusulkan undang-undang untuk 27 negara anggota Uni Eropa dan memastikan bahwa aturan yang mencakup blok perdagangan terbesar di dunia tersebut dipatuhi. Komisi itu terdiri dari Dewan Komisaris dengan berbagai jabatan yang mirip menteri pemerintah, termasuk pertanian, ekonomi, persaingan, keamanan, atau kebijakan migrasi.
Dengan tujuan menjaga keseimbangan gender dalam komisi itu untuk masa jabatan keduanya, von der Leyen meminta setiap negara anggota untuk memberikan nama kandidat laki-laki dan perempuan untuk komisioner kebijakan. Sebagian besar anggota hanya mengajukan satu kandidat, seringkali seorang laki-laki.
Ketua komisi itu, mantan menteri pertahanan Jerman, telah menekan negara-negara yang lebih kecil untuk mengubahnya. Dalam beberapa minggu ini, seorang pria yang merupakan kandidat pilihan pemerintah Slovenia mengundurkan diri. Sebagai gantinya, diusulkan seorang perempuan.
Von der Leyen memutuskan jabatan apa yang dipegang negara mana. Beberapa dari jabatan itu, yang melibatkan perdagangan, keuangan atau perluasan Uni Eropa, misalnya, diincar negara-negara tertentu. Jabatan bergengsi seperti "wakil presiden" - juga banyak diincar. Breton menyatakan bahwa ia adalah korban dari intrik politik ini.
"Beberapa hari lalu, dalam tahap akhir negosiasi pembentukan lembaga mendatang, Anda meminta Prancis untuk menarik nama saya karena alasan pribadi yang tidak pernah Anda diskusikan secara langsung dengan saya - dan menawarkan, sebagai kompensasi politik, jabatan yang diduga lebih berpengaruh bagi Prancis dalam lembaga berikutnya," tulis Breton dalam surat pengunduran diri. "Kini Anda akan mengusulkan kandidat lain."
Belum jelas siapa yang akan ditunjuk Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menggantikan Breton. Kantor Macron belum menanggapi permintaan komentar.
Para calon komisi masih harus melewati persetujuan Parlemen Eropa untuk memangku jabatan. [ka/ab]
Forum